Jokowi Sambangi Perusahaan Alumunium Dubai

Presiden menyampaikan alasan pemerintah RI memilih Dubal sebagai investor yang mengeksplorasi kekayaan mineral Indonesia.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 14 Sep 2015, 18:02 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2015, 18:02 WIB
Jokowi bersama Raja Arab Saudi King Salman.
Jokowi bersama Raja Arab Saudi, King Salman. (Saudi Gazette)

Liputan6.com, Dubai - Usai melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab (UEA) Presiden Joko Widodo melanjutkan lawatan kenegaraannya ke Negara Timur Tengah lainnya, Qatar. Di sela-sela kunjungan Kenegarannya, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk menyambangi perusahaan Alumunium, Dubai Alumunium (Dubal).

Dalam kunjungannya itu, Presiden yang akrab disapa Jokowi itu juga menyampaikan alasan pemerintah RI memilih Dubal sebagai investor yang mengeksplorasi kekayaan mineral Indonesia.

"Mereka sebagai investor di bidang alumunium karena telah memiliki pengalaman selama 30 tahun dan memberikan jaminan biaya yang lebih rendah sebesar 20 persen, serta jejaring yang baik," ujar Jokowi melalui Tim Komunikasi Presiden, Senin, (14/9/2015).

Karena rekam jejak dan pengalaman yang baik, Jokowi berharap, sumber daya mineral di Indonesia dapat dieksplorasi dengan baik. "Kita punya Asahan dan deposit bauksit, nikel dan kita harus bisa kerjakan sebagus ini," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, pembicaraan hal yang lebih teknis ‎akan diputuskan dalam 2 atau 3 minggu ini dan akan diputuskan bentuk badan usahanya. "Apakah kerjasama dengan BUMN atau perusahaan sendiri, juga tidak apa," ucapnya.

Di Dubal ini, Presiden Jokowi disambut Managing Director Abdullah Kalban dan di halaman muka kantor utama Dubai, ia diberi kesempatan untuk menanam pohon. ‎

Secara garis besar, pemilihan Dubai merupakan keputusan yang tepat. Ia menilai, tawaran yang disampaikan oleh Dubai menguntungkan pemerintah Indonesia. Dengan jaminan biaya lebih rendah, hal tersebut menjadi bagian dari efisensi yang diterapkan oleh pemerintah. ‎
‎
"Apabila efisiensi bisa dilakukan, maka biaya logistik akan murah, terlebih lagi jika infrastuktur kita sudah mendukung. Barang-barang akan murah dan menguntungkan masyarakat," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, dalam dunia usaha yang sangat dinamis, pemerintah harus cepat mengambil keputusan sehingga Jangan sampai terlambat memutuskan. ‎Efisien menjadi kata kunci dalam era globalisasi.

"Efisien akan mudah berkompetisi dengan negara mana pun, dan bisa memberikan peayanan yang baik, sehingga bisa mempercepat tumbuhnya sebuah negara karena bisa berkompetisi," ucap Jokowi. (Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya