Anak Kambing Kabur, Mahasiswa Melakukan Pengejaran

Sekelompok mahasiswa yang membeli anak kambing untuk memelihara rumput, berujung pada pengejaran pada pagi hari.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 15 Sep 2015, 11:35 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 11:35 WIB
Mahasiswa Ini Kapok Memelihara Kambing
Sekelompok mahasiswa di South Carolina kerepotan memelihara kambing di kampus.

Liputan6.com, Columbia- Sekelompok mahasiswa dari University of South Carolina beli kambing yang dijual melalui internet-- pembelian ini dilakukan karena mereka ingin memiliki hewan yang dapat mereka pelihara sekaligus merawat halaman. Namun, tak disangka perawatan seekor kambing menuntut lebih banyak dari yang mereka kira sebelumnya.

Jay Gutowski dan dua orang temannya membeli anak kambing seharga 1,1 juta rupiah dan menamakannya Dalebert. Menurut laporan The State, pada awalnya para mahasiswa mengira dengan memelihara kambing akan mempermudah perawatan rumput halaman di mana mereka menghuni.

Tapi ternyata anak kambing tersebut tidak betah dan berusaha melarikan diri dengan melompat pagar Sabtu pagi pukul 2 pagi waktu setempat (05/09/2015). Mereka berusaha mengejar Dalebert, namun pengejaran mereka terhenti karena hujan-- dan memutuskan untuk melanjutkan perncarian ketika matahari terbit.

Ketika anak kambing itu meloloskan diri, mereka pasrah, “Saya tidak percaya betapa tinggi ia lompatannya. Saya sama sekali tidak menyangka,” ungkap Gutowski. Menemukan kambing itu tidak terlalu sulit, namun setiap kali terpojok ia selalu dapat meloloskan diri.

Namun setelah melakukan pengejaran selama beberapa jam, mereka berhasil kembali memojokkannya dan segera masukan ke kandang.

Kota Columbia negara bagian South Carolina memiliki peraturan yang melarang memelihara hewan ternak seperti kambing dalam lingkup kawasan pemukiman dalam batasan kota.

Pada Rabu lalu (09/09/2015) seorang petugas Dinas Peternakan di kota itu datang menjemput Dalebert dan membawanya ke penampungan di luar batasan kota.

Akibat pembelian ini para mahasiswa mendapatkan pelajaran yang cukup berharga, katanya, “Jangan berbelanja hewan di Craiglist.” Sebagai catatan, Craiglist adalah portal jual beli antar pengguna melalui internet-- pada umumnya transaksi dilakukan tanpa moderasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya