Liputan6.com, Sanaa - Arab Saudi melakukan serangan udara terhadap gugus keamanan di pusat Yaman, yang dikuasai pemberontak, kemarin. Serangan itu menewaskan 11 orang.
Saksi menyebut beberapa dari korban adalah tahanan dan petugas kesehatan.
Serangan pertama terhadap markas di kota Al-Qaeda, Provinsi Ibb, tidak menimbulkan korban. Namun, serangan kedua menghantam penjaga yang mengungsikan sekitar 300 tahanan. 50 Orang terluka dalam serangan tersebut.
Sekutu pimpinan Arab Saudi melakukan serangan udara terhadap kedudukan pemberontak di Yaman sejak Maret dan memberikan pelatihan, serta senjata berat kepada pasukan. Mereka berusaha mengembalikan presiden Abedrabbo Mansour Hadi ke pengasingan.
Serangan pada Jumat 18 September 2015 di ibukota Yaman, Sanaa yang dikuasai pemberontak, menewaskan 15 orang. 10 Dari mereka adalah sipil, seperti sebut Antaranews.
Pemberontak masih menguasai Sanaa, setahun setelah mereka menyerbu dengan dukungan dari pasukan pemberontak yang masih setia kepada presiden pendahulu yang digulingkan oleh Hadi, yaitu Ali Abdullah Saleh.
Namun, mereka telah kehilangan wilayah di selatan sejak akhir Juli ketika koalisi mulai mengerahkan pasukan-pasukan darat untuk mendukung loyalis presiden yang diasingkan tersebut.
PBB mengatakan hampir 4.900 orang telah tewas di Yaman sejak akhir Maret. Sementara itu, Kepala bantuan PBB Stephen O'Brien menyebut penderitaan di Yaman, "Hampir tidak dapat dimengerti." (Bob/Rmn)