Liputan6.com, Canberra - Menteri Perdagangan dan Investasi Australia Andrew Robb segera datang ke Jakarta pada pekan ini. Hal itu dilakukan menjelang kunjungan delegasi bisnis, yang terdiri atas 200 pengusaha papan atas dari Negeri Kanguru pada November mendatang.
"Menteri Perdagangan Andrew Robb akan menghabiskan waktu 23 jam di Jakarta, sebagai tanda lebih lanjut dari hubungan bilateral yang membaik," demikian diberitakan ABC.net.au, Senin (21/9/2015).
Menteri Robb dijadwalkan bertemu dengan kalangan pengusaha dan perbankan, juga pejabat terkait lainnya di Indonesia termasuk Mendag Thomas Lembong.
Advertisement
Diperkirakan salah satu isu yang akan menjadi permbahasan adalah perdagangan sapi antara kedua negara, yang ditandai dengan terjadinya penurunan kuota impor sapi Australia oleh Indonesia untuk periode awal tahun ini.
Kalangan peternak Australia sangat berharap adanya kepastian dalam perdagangan sapi ini, antara lain dengan adanya keinginan untuk menerapkan sistem kuota tahunan.
Kedatangan Robb merupakan implementasi dari janji Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop. Bishop pernah berjanji, pemerintahnya akan mengirim menteri setiap bulan ke Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pernyataan resminya, Robb menyambut baik lawatannya ke Jakarta. Hal itu karena bagi Australia, kata dia, Indonesia selalu mendapat tempat spesial.
Menurut catatan ABC, saat ini hanya sekitar 250 perusahaan Australia yang beroperasi di Indonesia. Namun kabarnya pemerintah Negeri Kanguru akan terus berupaya meningkatkan jumlah tersebut, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kelas menengah Indonesia.
Mendag Australia Andrew Robb masih dipertahankan dalam kabinet pemerintahan Australia yang baru di bawah kepemimpinan PM Malcolm Turnbull. Dia sekaligus merupakan menteri kedua yang berkunjung ke Indonesia menyusul pulihnya kembali hubungan kedua negara, setelah kunjungan Menteri Kehakiman Michael Keenan pada Agustus lalu.
Di samping itu, pemerintah Indonesia juga menyambut baik terpilihnya Malcolm Turnbull sebagai Perdana Menteri Australia yang baru pada pekan lalu. Ia diharapkan dapat memperbaiki hubungan kedua negara, terutama di sektor ekonomi. (Tnt/Sar)