Liputan6.com, New York City - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik, mengumumkan rasa dukacita mendalam atas apa yang terjadi di Mina. Lebih dari 700 jemaah tewas terinjak-injak dalam bencana terburuk pada ibadah haji dalam kurun waktu seperempat abad.
"Saya ingin menyampaikan dua pandangan terhadap saudara-saudariku umat Muslim," kata Paus Fransiskus sesampainya di New York, seperti dikutip dari ABCNews, Jumat (25/9/2015).
"Pandangan saya terhadap tragedi yang terjadi. Tragedi di mana mereka menderita di Mekah (Mina)."
Advertisement
"Di saat seperti ini, saya memberikan doa. Saya menyatukan diri dengan kalian. Sebuah doa untuk Tuhan yang Mahapengasih," lanjut Fransiskus.
Insiden Mina tahun ini adalah yang terparah selama 25 tahun, sejak peristiwa yang sama terjadi pada 1990, yang menewaskan 1.426 jemaah.
Di New York, Paus memulai kunjungannya di hari kedua di AS, dengan menggelar misa di Katedral St. Patrick.
Selain itu, New York membuat sejarah. Salah satu kota terbesar di Amerika Serikat ini resmi menjadikan hari raya umat Islam Idul Adha sebagai hari libur bagi anak sekolah.
Keputusan New York ini sontak mengundang apresiasi dari dalam atau luar negeri, termasuk beberapa organisasi Islam di AS. Sampai saat ini, tercatat ada 7-10 juta umat Muslim di Negeri Paman Sam. Satu juta pemeluk Islam diketahui tinggal di New York.
Paus Fransiskus akan melanjutkan agendanya dengan berpidato di hadapan pemimpin dunia di markas PBB, mengikuti doa bersama di museum peringatan tragedi 9/11 Ground Zero dan misa di Madison Square Garden.
Sementara itu, ribuan orang berbaris di jalanan yang akan dilalui arak-arakan Paus di New York. Mereka mengibarkan bendera dan meneriakkan namanya. Paus juga dijadwalkan akan berjalan-jalan di Central Park. (Rie/Mut/Sar)