Liputan6.com, Mekah - Suasana hati Muhammad Aslam Nalakath masih diselimuti kesedihan. Dia menyesal tidak mampu menyelamatkan lebih banyak jemaah haji saat tragedi Mina di Arab Saudi, Kamis (24/9/2015).Â
Mahasiswa India berusia 17 tahun itu merupakan salah satu relawan haji yang kebetulan menyaksikan kejadian mematikan tersebut. Dia melakukan operasi penyelamatan kepada para jemaah haji dalam beberapa menit usai tragedi itu terjadi.
Lebih dari 700 jemaah wafat dalam kejadian tersebut dan sekitar 800 jemaah terluka. Dia pun mengalami patah tulang di tangan kirinya.
Advertisement
"Satu-satunya bantuan bagi saya adalah bahwa saya bisa ambil bagian dalam menyelamatkan setidaknya dua peziarah setelah menarik mereka keluar dari tumpukan mayat. Usaha saya untuk menyelamatkan peziarah ketiga gagal karena saya tersandung setelah beberapa mayat jatuh pada saya," tutur Aslam yang dikutip Saudi Gazette, Senin (28/9/2015).
Aslam datang dari Jazan untuk bergabung dengan 1.700 anggota relawan yang diterjunkan oleh Pusat Kebudayaan Kerala, organisasi ekspatriat India terbesar di Teluk.
Aslam ditugaskan di Mina untuk menemani jemaah yang sakit dan mengantarkannya ke rumah sakit dengan ambulans haji. Pihak berwenang Saudi telah memerintahkan semua ambulans yang tersedia untuk segera menuju lokasi insiden Mina.
"Saat Tragedi Mina terjadi, ketika itu ambulans kami dekat dengan lokasi kejadian di Jalan Al-Jadeed untuk kembali ke Mina, kamp jemaah haji India setelah mengantarkan jemaah ke rumah sakit," kata dia.
"Saya bergabung dengan pasukan keamanan dalam mengevakuasi beberapa jenazah dan menyelamatkan para jemaah yang terluka."
Aslam mengaku tak kuat melihat kejadian tersebut. Namun dia menghimpun keberanian untuk kembali menyelamatkan para jemaah yang terinjak-injak.
"Saya menutup mata untuk sementara waktu dan menyelamatkan mereka yang terluka, yang mengerang kesakitan," cerita Aslam.
Relawan dari beberapa organisasi lain India, termasuk Forum India Pilgrim Kesejahteraan, Forum Persaudaraan India, dan lainnya bekerja melakukan penyelamatan.
Aslam berasal dari Perinthalmanna di Distrik Malappuram Kerala. Dia anak tertua dari Firos Mansour, profesor ilmu komputer dari Universitas Jazan dan Ayisha Jasni.
Mansour yang menjabat sebagai relawan haji selama dua tahun terakhir mengatakan, putranya itu selalu ingin mengambil bagian dalam misi relawan. Dia juga telah memperlihatkan keberanian yang luar biasa saat melaksanakan tugasnya. (Ali/Mvi/Sar)