Liputan6.com, Huaqing - Perilaku para wisatawan memang tidak bisa diduga, apalagi ketika melihat atau bertemu dengan benda yang menimbulkan rasa penasaran. Kadang-kadang, kelakuan itu mengarah kepada kerusakan, sehingga harus dilarang secara terang-terangan.
Larangan itulah yang diterbitkan oleh pihak yang berwenang di kawasan wisata mata air panas Huaqing di provinsi Shaanxi di Tiongkok. Diberitakan dalam shanghaiist.com, para pengunjung kerap ‘meremas’ payudara patung wanita di tempat itu mereka berfoto di sana.
Yang Guifei, salah satu dari 'Empat Dara Cantik' di masa Tiongkok kuno, menarik lebih banyak perhatian di setiap masa Pekan Emas, karena ia adalah seorang permaisuri pada Dinasti Tang. Ia dikenal dengan kegemarannya mandi di mata air panas di kala musim dingin.
Advertisement
Patungnya dengan tampilan tanpa penutup dada didirikan di tempat pemandian itu dan sekarang menjadi daya tarik utama. Para pelancong bahkan hingga berbaris menunggu giliran untuk mengambil foto diri sedang ‘meremas’ payudara sang permaisuri.
Shanhaiist mengutip Tencent yang mengatakan bahwa para petugas di sana memasang tanda di depan patung itu yang bunyinya, “Ambilah foto secara beradab”. Tapi sepertinya pesan itu diabaikan begitu saja oleh para wisatawan yang acuh karena ingin sekali memiliki foto-foto beradegan konyol.
Ternyata, hal ini bukan yang pertama kalinya karya seni terhormat Tiongkok menjadi bahan olokan. Patung istri Yu yang Agung memiliki warna payudara kiri yang warnanya memudar karena terlalu sering disentuh.
Di tempat lain di Tiongkok, patung Zhengzhou yang digambarkan tanpa busana terpaksa diberi ‘pakaian’ karena terlalu sering menjadi sasaran iseng tak senonoh dari orang-orang yang melintas. (Alx/Rie)