Liputan6.com, Damaskus - Sebuah laporan dari The Syrian Observatory for Human Right atau Lembaga Monitoring HAM untuk Suriah melaporkan bahwa sebuah serangan udara menewaskan 40 anggota ISIS. Organisasi yang berkantor di London ini mengatakan terlihat 16 mobil ISIS yang sedang berkonvoi ke Provinsi Hamas terkena sasaran peluru dari udara. Baca: AS Pertanyakan Kendaraan ISIS kepada Jepang
Organisasi ini mengatakan bahwa serangan udara itu dilakukan oleh Rusia atau Suriah, dan yang pasti bukan Koalisi AS.
Salah seorang anggota lembaga tersebut mengatakan bahwa banyak jenazah anggota ISIS bergelimpangan, seperti dikutip dari BBC, Senin (19/10/2015).
Advertisement
Lembaga tersebut menguraikan, saat itu iring-iringan kendaraan sedang berjalan dari Raqqa --sebuah kota yang diklaim milik ISIS -- menuju Hama.
Rusia melakukan serangan udara di Suriah pada akhir bulan lalu. Dalam keterangannya, lembaga tersebut menyebut Negeri Beruang Merah itu menargetkan kelompok militan ISIS dan oposisi rezim Presiden Bashar al-Assad -- walau dibantah oleh pihak Rusia.
Sementara itu, pasukan koalisi yang dipimpin AS juga memulai operasi udaranya sendiri, menolak untuk bekerja sama dengan misi Rusia.
Konflik perang saudara di Suriah terjadi selama 4 tahun. Akibatnya, Suriah menjadi negeri yang dikuasai pemerintah Assad, oposisi, Pejuang Kurdi dan yang terakhir, ISIS.
Lebih dari 250 ribu tewas dan jutaan terluka. Sementara itu, 11 juta orang kehilangan tempat tinggal, di mana 4 juta orang mengungsi keluar negeri termasuk melakukan perjalanan berbahaya menuju benua Eropa.
Dunia pun terpecah saat mendukung permasalahan Suriah. Iran, Rusia, Lebanon mendukung rezim Assad. Sementara itu, Turki, Arab Saudi, dan Qatar yang didominasi sunni, bersama AS, Inggris dan Prancis mendukung oposisi.
(Rie/Tnt)