Benda Asing Luar Angkasa akan Jatuh ke Bumi pada Jumat 13

Sebuah benda asing yang diberi nama WT1190F akan jatuh ke Bumi pada tanggal Jumat, 13 November 2015.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Okt 2015, 20:30 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 20:30 WIB
Benda asing
Ilmuwan telah menemukan WT1190F akan jatuh ke Bumi pada Jumat 13 Novembar. Jangan cemas, tak akan sedramatis ini. (News.com.au)

Liputan6.com, Jakarta - Menugutip, News.com.au, Rabu (28/10/2015) benda angkasa luar diduga akan jatuh ke Bumi pada Jumat tanggal 13.

Disebut-sebut sebagai WT1190F oleh para ilmuwan, benda luar angkasa ini diperkirakan memiliki panjang 1 hingga 2 meter, dan diprediksi akan memasuki atmosfir Bumi di wilayah udara Samudra Hindia di Sri Lanka 13 November mendatang.

Menurut jurnal, Nature, para ahli tidak yakin dengan benda asing tersebut ketika pertama kali dideteksi oleh Catalina Sky Survey di Universitas Arizona awal bulan ini.

Mereka mengira benda tersebut adalah serpihan dari roket kosong atau sebuah panel dari misi-misi manusia ke Bulan. Atau mungkin juga sisa dari misi-misi Apollo ke Bulan.

Pada tahun 2002 bagian dari roket Saturn V yang meluncurkan misi ke dua untuk melayangkan manusia ke Bulan terlihat memasuki orbit Bumi.

Pengembang perangkat lunak astronomi Bill Gray, bersama astronom mengikuti jejak benda tersebut bersama di Laboratorium Jet Propulsion milik Nasa. Ia mengatakan kepada Nature, bahwa mereka berhasil mengindentifikasi benda tersebut setelah melihat kembali penampakan dari arsip-arsip teleskop pada tahun 2012 dan 2013.

Gray mengatakan bahwa WT1190F melaju dalam orbit elips tinggi, mengayun sejauh dua kali jarak Bulan-Bumi. Dan menurut perhitungan akan jatuh di lautan dalam kecepatan 65km di ujung Selatan Sri Lanka.

"Aku tak mau memancing ketika benda tersebut jatuh ke Bumi," ungkapnya.

Sementara ini, para ilmuwan sedang memantau benda asing tersebut untuk pengungkapan lebih jauh.
Mereka juga memanfaatkan penemuan ini untuk menguji protokol yang diberlakukan ketika benda asing menuju Bumi.

"Apa yang kami rencanakan sepertinya berfungsi," ungkap Gerhard Drolshagen dari Badan Antariksa Eropa. "Tapi kejadian akan terjadi tiga minggu lagi."

Drolshagen, mengatakan dia berencana untuk melakukan obervasi dari kapal dan pesawat.

Sementara asteroid lebih menarik perhatian dunia sekarang ini, membuat serpihan luar angkasa tidak terlalu semenarik, juga dari sisi pendanaan.

Menurut Nature, militer AS, yang melakukan pelacakan sampah luar angkasa mengungkapkan mereka tidak mampu untuk mengindentifikasi atau memprediksi jalurnya.

"Secara resmi tidak ada upaya yang didanai untuk melakukan pelacakan hingga kejauhan orbit Bumi, kami hanya melacak pada kerendahan orbit Bumi,"ungkap Jonathan McDowell, ahli astrofisika di Harvard–Smithsonian Center for Astrophysic. "Menurutku itu harus diubah." (Rcy/Rie)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya