Liputan6.com, Kairo - Pejabat pemerintah Mesir menyatakan 224 penumpang dan kru pesawat Rusia yang jatuh di Sinai dinyatakan tewas dalam peristiwa nahas tersebut.
Pesawat Airbus A-321 milik maskapai Rusia, Kolavia, dengan nomor penerbangan 7K9268 hilang beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Sharm el-Sheikh dalam perjalanan menuju St Petersburg.
Reruntuhan ditemukan di daerah Hasana dan jenazah mulai diangkat dari lokasi. Kotak hitam penerbangan juga berhasil ditemukan di lokasi yang sama.
Baca Juga
Perdana Menteri Mesir menyatakan, tidak ada aktivitas mencurigakan sebelum pesawat hilang dan ditemukan jatuh di Sinai.
Advertisement
Rusia Berkabung
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan hari Minggu 1 November 2015 sebagai hari berkabung. Putin juga telah memerintahkan penyelidikan resmi terhadap kecelakaan ini dan tim penyelamat telah dikirim ke lokasi kecelakaan.
Sinai dikenal sebagai daerah militan. Sabtu sore, aktivis ISIS mengklaim telah menembak jatuh pesawat ini.
Tapi Menteri Transportasi Rusia Maksim Solokov menepis kabar tersebut. "Laporan tersebut tidak benar. Tidak ada bukti menunjukkan pesawat itu menjadi target," tukas Maksim seperti dikutip dari BBC, Sabtu 31 Oktober 2015.
Kementerian penerbangan sipil Mesir mengatakan, pesawat telah berada di ketinggian 9,450 meter atau 31 ribu kaki ketika menghilang.
Ahli keamanan mengatakan, pesawat terbang pada ketinggian yang sulit untuk dijadikan bidikan peluru kendali darat ke udara. (Ron/Nda)