Liputan6.com, Milan - Demi membuktikan bahwa aksi teror Paris bukanlah dilakukan seorang muslim, seorang pria penganut Islam di sana meminta orang banyak di Place de la Republique untuk memeluknya.
Aksi pelukan--setelah teror Paris menelan 129 orang pada Jumat, 31 Oktober malam--itu terekam dalam kamera dan di-posting di halaman Facebook "In the NOW" pada Selasa, 17 November 2015.
Dalam rekaman tersebut, seperti dikutip dari GMA Network pada Rabu (18/11/2015), terlihat si pemuda menggunakan penutup mata berdiri di dekat memorial di alun-alun. Dia memiliki 2 tulisan yang diletakkan pada kaki.
Advertisement
Tulisan dalam bahasa Prancis yang berarti "Aku muslim dan bukan teroris. Aku memercayai kalian, apakah kalian percaya padaku? Jika iya, peluklah aku."
Satu demi satu para pejalan kaki mendekat dan memberikan pelukan. Tak sedikit yang menangis saat prosesi tersebut.
Pada akhir aksinya, pria yang tidak teridentifikasi itu mengucapkan terima kasih kepada orang-orang atas pelukan mereka.
"Aku melakukan ini untuk mengirim pesan ke semua orang bahwa aku seorang muslim, tapi bukan berarti seorang teroris. Aku tak pernah membunuh siapa pun. Bahkan pada Jumat lalu, saat ulang tahunku, aku tak keluar rumah karena menghargai para korban," kata dia.
"Aku ingin memberitahu bahwa muslim tidak berarti teroris. Teroris adalah teroris, seseorang yang bersedia untuk membunuh manusia lain atas nama apa pun," dia menjelaskan.
Dalam 12 jam, video itu sudah dilihat 1.162.130 kali sudah lebih dari 24.000 likes dan 42.200 repost.
Sementara itu, situs berita Inggris The Guardian melaporkan bahwa para pemimpin muslim dan Yahudi Prancis berkumpul di gedung konser Bataclan, di mana 80 orang tewas, untuk menunjukkan solidaritas dengan para korban dan keluarga mereka.
Sedangkan muslim di seluruh dunia juga mengutuk serangan di Paris melalui media sosial dengan hashtag #NotInMyName dan #IAmAMuslim. (Tnt/Ans)**