Wah, 4.166 Koin Harta Karun Romawi Ditemukan di Kebun Ceri Swiss

Kepingan logam perunggu dan perak itu diduga dikuburkan 1.700 tahun silam, saat kekaisaran Romawi Kuno menguasai Eropa.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 20 Nov 2015, 09:59 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2015, 09:59 WIB
4.000 Koin Harta Karun Romawi Ditemukan di Kebun Ceri di Swiss
4.000 Koin Harta Karun Romawi Ditemukan di Kebun Ceri di Swiss (AFP)

Liputan6.com, Ueken - 4.166 koin perunggu dan perak peninggalan Romawi Kuno ditemukan di kebun buah dan sayuran di sebuah pertanian. Penemuan itu merupakan penemuan harta karun terbesar di Swiss.

Koin-koin tersebut dikubur sekitar 1.700 tahun yang lalu berberat 15 kilogram ditemukan di kota Ueken, Swiss. Si pemilik ladang awalnya melihat koin yang berkilat di kebun cerinya. Ia pun menggali dan tak disangka menemukan ribuan lainnya.

Ia memperkirakan koin itu peninggalan Romawi karena sebelumnya telah ditemukan koin yang sama di kota terdekat Frick. Segera ia menelepon otoritas setempat yang kemudian melabelinya sebagai penemuan terbesar di Swiss, seperti dikutip dari The Guardian.

Pada Kamis 19 November 2015, tim arkeolog mengumumkan 4.166 koin itu ditemukan dalam keadaan yang baik. Cetakan keping logamnya pun masih terlihat jelas.

Para ahli memperkirakan kepingan itu berasal dari Kekaisaran Aurelian (270-275) hingga Kekaisaran Maximian (286-305) saat mereka menguasai Eropa. Dan koin terbaru dibuat pada tahun 294.

"Kebun di mana koin itu berada tidak pernah dibangun bangunan apapun. Ladang itu benar-benar diperuntukkan untuk pertanian saja," kata Georg Matter, seorang arkeolog yang menjelaskan mengapa harta karun itu baru ditemukan setelah sekian lama.

4.000 Koin Harta Karun Romawi Ditemukan di Kebun Ceri di Swiss (AFP)

Kondisi koin yang begitu baik mengindikasikan bahwa pemiliknya secara sistematis sering dibersihkan oleh mereka. Untuk berbagai alasan, pemiliknya segera menguburkannya setelah tahun 294 dan tak pernah membukanya lagi.

Beberapa lempengan uang itu mengandung perak hingga 5%, jumlah yang cukup tinggi. Logam bernilai perak tinggi itu disimpan dalam kantong kulit.

Bagi para arkeolog, sulit menentukan nilai uang tersebut pada masa itu karena inflasi yang berbeda. Namun, bisa dikatakan ribuan koin itu seharga satu atau dua tahun upah.

"Adapun harga koin-koin itu jika dihitung nilainya sekarang tergantung dari berbagai sisi. Sang petani akan mendapatkan uang jasa atas penemuannya. Namun koin itu milik publik, sesuai dengan undang-undang Swiss," ucap Matter.

Harta karun Ueken, demikian koin itu disebut, rencananya akan dipamerkan di Museum Vindonissa, di Brugg, Aargau, setelah selesai diteliti. (Rie/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya