Menjelang Hari AIDS Sedunia, Perusahaan Kondom Rilis Emoji Baru

Liputan6.com, Parsippany - Beberapa minggu sebelum Hari AIDS Seunia yang akan jatuh pada tanggal 1 Desember mendatang-- sebuah perusahaan kondom meluncurkan kampanye kesadaran seks aman dengan merilis emoji resmi mereka.

Emoji telah menjadi bagian penting dari kehidupan pasangan muda-mudi-- dan melalui penelitian gambar seks aman resmi ini diperkirakan dapat memberi pesan penting terkait pengunaan pengaman dalam perbincangan seksual.    

Dikutip dari Business Wire, Senin (23/11/2015), penelitian global yang diminta bantuan oleh Durex menyingkapkan bahwa emoji memiliki peran penting dalam percakapan kaum muda terkait seks.

Penelitian global ini juga telah mengungkapkan data-data mengejutkan terkait ketidakpedulian terhadap behubungan seks yang aman.

• Sebanyak 80% orang berusia 18-25 tahun merasa lebih nyaman mengekpresikan diri mereka melalui emoji. Dengan setengah dari responden lazim menggunakan emoji ketika membahas soal seks.
• Sebanyak 84% orang berusia 18-25 tahun merasa lebih nyaman berbincang tentang seks melalui penggunaan emoji.
• Lebih dari sepertiga orang berusia 18-25 tahun mengaku tidak peduli dengan seks aman dan setengah dari mereka mengira HIV tidak mungkin berdampak kepada diri mereka atau teman-teman mereka.

“Merujuk kepada penelitian tersebut, Durex meminta 1 juta orang untuk menggunakan dan berbagi tagar #CondomEmoji sebagai bentuk dukungan emoji seks aman pertama di dunia oleh Unicode Consortium,” kata Karen Chisholm, seorang direktur pemasaran di Durex USA.

Ia melanjutkan, “Emoji jenis ini akan membuat kaum muda mengatasi rasa malu mereka terhadap obrolan seks aman, menggugah perbincangan, dan meningkatkan kewaspadaan pentingnya penggunaan kondom dalam perlindungan melawan penyakit seksual menular, termasuk HIV dan AIDS.”

Dukungan sosial oleh Durex akan disertakan dalam pengiriman emoji seks yang aman kepada Unicode Consortium pada Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2015.

Dr. Mark McCormack, dosen senior Sosiologi sekaligus seorang direktur di Pusat Seks, Gender, dan Seksualitas di Durham University, Inggris, mengatakan, “Banyak kaum muda yang mendapatkan pengetahuan mereka melalui kegiatan seksual mereka dan pencarian di internet."

Lanjutnya, "Walaupun para peserta penelitian pada umumnya merasa mampu membahas seks yang aman dengan pasangan romantisnya, ada banyak ketidakpastian dengan pasangan baru atau calon pasangan. Sebanyak 80% dari mereka menerima gagasan tentang emoji itu sehingga perbincangan tentang seks yang aman menjadi lebih mudah dan menyenangkan.” (Alx)