Pesawat Jet Rusia Ditembak Turki, 2 Pilot Tewas dan 1 Hilang

1 jasad pilot berada di tangan pemberontak Turkmen yang selama ini melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 25 Nov 2015, 11:21 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2015, 11:21 WIB
20151124-Ingin Serbu ISIS, Jet Rusia Malah Ditembak Militer Turki
Terlihat gambar sebuah pesawat terbakar pada selasa pagi waktu setempat di wilayah Perbatasan Turki dan Suriah. Militer Turki menembak jatuh pesawat jet Rusia Sukhoi Su - 24 setelah dianggapa melanggar wilayah udara. (Dailiymail)

Liputan6.com, Moskow Satu dari dua pilot jet Su-24 milik Rusia itu tewas di udara akibat tembakan dari darat Turki pada Selasa 24 November 2015. Hal itu dikatakan oleh media resmi, RIA Novosti. Sementara itu, nasib pilot kedua belum diketahui.

Padahal menurut rekaman, kedua pilot pesawat jet itu berhasil keluar dari badan burung besi tersebut. Dua parasut terlihat di video itu.

Nahasnya, prajurit marinir Rusia tewas saat melakukan operasi penyelamatan dua pilot yang ditembak di wilayah perbatasan Provinsi Hatay, Turki. Dua helikopter Mi-8 milik Negara Beruang Merah itu ditembak oleh sekelompok bersenjata. Satu heli kena, dan terpaksa mendarat darurat. Di kendaraan udara itulah, salah satu pilotnya tewas.

"Bahkan helikopter penyelamat pun ditembak. Kali ini oleh grup bersenjata," kata Jenderal Sergei Rudskoy, seperti dilansir CNN, Rabu (25/11/2015).

Pemberontak Suriah mengklaim bahwa mereka menembak heli itu.

Menurut media lokal Turki, kelompok pemberontak Turkmen berhasil menemukan satu jasad pilot. Kelompok tersebut adalah grup yang selama ini menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad--yang selama ini didukung Rusia.

Pilot tewas lengkap dengan parasutnya itu ditengarai adalah pilot jet. Kelompok pemberontak itu mengingkan pertukaran jenazahnya dengan tahanan Presiden Bashar.

 

Pesawat Jet Rusia Ditembak Turki, 2 Pilot Tewas dan 1 Hilang. Kelompok pemberontak Turkmen yang selama ini menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad, pamer bagian dari pelontar pilot Rusia (Reuters)

Sehubungan dengan insiden penembakan jet Rusia di wilayah Turki, PBB dan NATO minta kedua pihak untuk menenangkan diri. Kendati demikian, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tembakan itu 'tikaman dari belakang yang dilakukan kaki tangan teroris'.

Namun, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdalih bahwa tindakannya dibenarkan karena pesawat itu melanggar wilayah udara Turki dan tidak mengindahkan peringatan sebanyak 10 kali.

Turki, yang didukung NATO dan AS, diminta untuk menahan diri.

Sementara itu, Putin juga mengatakan bahwa Turki harus siap dengan segala konsekuensi atas tembakan itu. Tak gentar, Presiden Erdogan mengatakan bahwa di wilayah itu tidak ada ISIS, melainkan etnis Turkmen.

"Siapapun yang mau mengembom saudara kami--Turkmen, juga terima konsekuensi dari kami," kata Erdogan kepada media. Turkmen adalah salah satu etnis di Turki. Menggunakan bahasa yang sama, hanya saja mereka hidup nomaden. Kebanyakan tinggal di Asia Tengah, namun dalam jumlah yang sedikit, mereka ditemukan di utara Irak, Iran, dan Turki.

Senada dengan atasannya, Dubes Turki untuk AS, Serdac Kilic mengecam masuknya jet Rusia ke Turki.

"Turki adalah negara yang pantas didengarkan. Jangan tes kesabaran kami, tapi coba untuk memulihkan persahabatan ini," tulis Kilic di Twitternya.

Pemerintah Rusia telah meminta warganya untuk tidak berlibur ke Turki sehubungan dengan insiden tersebut. Salah satu agen perjalanan Rusia, Natali Tours, terpaksa membatalakan rencana perjalanan kliennya. (Rie/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya