28-11-1987: Misteri Boeing Jatuh di Samudera Hindia

Kecelakaan pesawat tipe Boeing 747-244B Combi, registered ZS-SAS itu menwaskan semua penumpang dan kru pesawatnya.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 28 Nov 2015, 07:07 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2015, 07:07 WIB
Boeing Rancang Ponsel Mata-mata Yang Bisa `Hancur Sendiri`
Smartphone yang dijuluki Black ini berjalan di atas platform Android yang mampu menghapus semua data yang ada jika casing ponsel terbuka.

Liputan6.com, Johannesburg - Kecelakaan pesawat South African Airways dengan nomor penerbangan 295 pada 28 November 1987 masih menyisakan misteri. Hingga kini, penyebab sebenarnya kecelakaan yang menewaskan 160 jiwa itu belum terungkap.

Kejadian bermula ketika pesawat dengan rute penerbangan dari Bandara Internasional Chiang Kai Shek, Taiwan menuju Bandara Internasional OR Tambo, Johannesburg itu terbakar di udara.

Api berkobar di kabin penyimpanan barang. Kru pesawat langsung bergegas berusaha memadamkan api. Pintu kabin kargo pun dibuka untuk mematikan si jago merah yang sudah melahap sejumlah barang.

Namun, alih-alih padam, api justru makin membesar. Gas beracun tercipta dari api dan mulai menyebar ke bagian kabin penumpang. Akibat dibukanya pintu, api justru makin membesar.

Pada saat itu juga, pilot menghubungi petugas lalu lintas udara Mauritius untuk meminta bantuan. Petugas udara langsung menghubungi pihak terkait. Namun burung besi nahas tersebut sudah terburu jatuh di Samudera Hindia.

Akibat kecelakaan, seluruh orang di pesawat tipe Boeing 747-244B Combi, registered ZS-SAS itu tewas. Demikian yang dimuat Tail Strike.

Muncul banyak spekulasi terkait penyebab kecelakaan. Ada yang menduga pesawat terbakar karena persenjataan yang dibawa di kargo. Kapal terbang itu diduga membawa senjata selundupan.

Sang pilot juga dikabarkan sempat geram dengan isi kargo pesawat. Diduga, ada kembang api dan sejumlah bahan bakar roket di dalamnya, yang memicu kebakaran.

Lebih lanjut, seperti diberitakan Sunday Times, mantan karyawan Perusahaan Senjata Armscor mengungkapkan bahwa bekas kantornya itu telah memanfaatkan pesawat komersial untuk membawa senjata berbahaya. Namun hal itu dibantah juru bicara Armscor, Abba Omar.

"Bisa saja pihak individu yang membawa senjata untuk kepentingan pribadi," kata Omar.

Tuding dan saling lempar terus berlangsung. Namun tak kunjung membuahkan hasil hingga sekarang terkait siapa yang bertanggung jawab jika memang benar pesawat terbakar karena adanya senjata di pesawat Boeing yang dijuluki Helderberg itu.

Sejarah lain mencatat pada 28 November 1966, penerbangan pesawat tak berawak pertama Soyuz diluncurkan. Pada tanggal yang sama tahun 1975, Timor Timur memproklamasikan kemerdekaan dari Portugal. (Rio/Dms)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya