Liputan6.com, Mexico City - Para arkeolog di Meksiko menemukan sebuah jalan terowongan dan dua kamar terkunci di bawah kuil kuno terbesar peninggalan Aztec. Penemuan itu berharap bahwa di dalamnya akan menemukan makam penguasa masa itu.
Terowongan tersebut hanya selebar setengah meter dan setinggi 1,5 meter, menuju panggung seremonial di tengah-tengah kompleks Tenochtitlan di Great Temple atau Templo Mayor. Reruntuhan ibu kota Aztec itu bertumpuk dengan kota modern Meksiko. Di ujung gorong-gorong itu, para arkeolog menemukan dua pintu yang tersegel.
Menurut para penjajah dari Spanyol yang menulis tentang sejarah penaklukan Meksiko, suku Aztec menguburkan jasad pemimpin-pemimpin mereka di struktur berlingkar. Berdasarkan tulisan itu, para arkeolog percaya bahwa portal yang tersegel itu adalah jalan menuju makam para raja.
Advertisement
"Sekali kita membuka pintu, melepaskan engsel dari tanah dan batu itu, kita akan tahu bahwa jalan tersebut akan membawa kita ke jantung Cuauhxicalco," kata arkeolog Lopez Lujan, yang menggunakan nama Aztec sebagai sebuah panggung batu besar yang berarti 'cangkir elang'.
"Pada akhir terowongan, dua pintu masuk kuno yang tersegel oleh para ahli batu," tambahnya lagi seperti dilansir dari The Guardian, Senin 1 Desember 2015.
Baca Juga
Terowongan itu sebenarnya adalah sambungan dari gorong-gorong lain yang ditemukan pada 2013. Terowongan ini ditemukan ketika para ahli melihat ada tanda-tanda tersambung.
Pada tahun itu, para arkeolog menggali 3 ton batu-batuan dari mulut terowongan itu. Kemudian, mereka menemukan sebuah kotak besar di bawahnya. Kotak itu berisi ornamen emas, pisau batu serta tulang belulang anak-anak dan elang.
Sisa manusia di dalam kotak itu termasuk dua tengkorak milik bocah yang berusia 5 - 7 tahun, serta tulang tangan dan kaki. Pisau dan hewan verteberata yang ditemukan mengindikasikan bahwa mereka adalah barang ritual upacara pengorbanan.
Ritual tersebut di masa lalu adalah hal yang biasa dilakukan oleh para penduduk Aztec. Biasanya, anak-anak dijadikan tumbalnya.
"Dari berbagai sumber, Cuauhxicalco adalah sebuah struktur karakter pemakaman. Jadi, kita bisa berspekulasi bahwa di balik tembok tersebut kemungkinan dua kamar yang berisi sisa-sisa tubuh manusia dari para raja mereka," beber Lopez Lujan lagi.
Lopez Lujan memprediksi kerangka dari raja Moctezuma I dan penerusnya Axayacatl dan Tizoc berada di dalamnya berdasarkan tangga dari struktur bangunan itu. Trio itu memimpin Aztec di abad ke-14 hingga 15.
Jika benar penemuan tersebut adalah kerangka para raja, tak pelak lagi ini adalah penemuan paling bersejarah. Hal itu bisa mengungkapkan bagaimana sebuah peradaban memperlakukan jenazah para pemimpinnya, terutama kaum Aztec yang penuh misteri itu.
Kendati demikian, Lopez Lujan mewanti-wanti dan berharap semua sabar atas hipotesisnya itu. Eksvakasi akan dimulai pada awal 2016.
Tak seperti suku Maya yang memakamkan para raja mereka di makam yang mewah, penguburan suku Aztec dari tahun 1.000 Masehi telah membuat para arkeolog penasaran, kata Rosemary Joyce, seorang profesor dari Universitas California, Berkeley.
"Mereka tetap menggali harapan bahwa mereka akan menemukan 'orang besar'. Namun, semakin banyak mereka menggali, semakin habis tempat-tempat di Tenochtitlan," ujarnya.
Sebuah penemuan cara pemakaman Suku Aztec adalah dengan cara memakaikan baju, menduduki tegak jenazahnya dan memakaikan mahkota di kepalanya. Lalu, menurut gambar, mereka membakarnya. Namun, mereka tidak tahu dikemanakan abunya.
Namun ia percaya ada suatu masa mereka menguburkan jasad pemimpin mereka. (*)