Liputan6.com, Ksar - Seorang anak kecil bisa saja merengek-rengek karena merasa bosan. Namun apa jadinya jika seorang kepala negara merasa kebosanan?
Dikutip dari Naij, Kamis (3/12/2015), pertandingan sepak bola di Mauritania, Barat Laut Afrika, diduga telah membuat bosan kepala negara yang ikut serta menyaksikan pertandingan. Secara mengherankan, ia memerintahkan wasit untuk mengakhiri pertandingan dengan adu penalti.
Insiden ini terjadi dalam laga final Mauritanian Super Cup antara FC Teyragh-Zeina dan ACS Ksar, di mana pertandingan tersebut dihadiri Presiden Mohamed Ould Abdel Aziz.
Advertisement
Dengan kedudukan skor seri 1-1, pertandingan berjalan dengan lamban dan membosankan. Hal ini membuat kepala negara itu menghentikan laga pada menit ke-63 untuk diselesaikan dengan adu penalti.
Tidak mau membantah kepala negara, wasit pun meniupkan peluit akhir pertandingan untuk memulai adu penalti. Namun keputusan tersebut memnbuat geram penggemar maupun para pemain.
Baca Juga
- Rekor Dunia, Paduan Suara Presiden Turkmenistan dan 4 Ribu Orang
- Pelatih Sriwijaya FC: Laga Lawan Persija Membosankan
- Beri Penalti Kontoversial, Wasit Mauritania Dihukum 6 Bulan
Mereka berpendapat seharusnya Abdel Aziz bisa menunggu hingga akhir babak kedua dan kemungkinan waktu tambahan yang diperlukan untuk memperlihatkan siapa pemenang sebenarnya.
Menambah drama pada semua itu, presiden federasi sepak bola negeri itu, Ahmed Ould Abderrahmane, membantah bahwa presiden Abdul Aziz telah campur tangan. “Presiden tidak ada campur tangan dalam intervensi ini,” katanya.
Pernyataan federasi sepak bola menyebutkan, “Keputusan dilakukan karena permasalahan di dalam organisasi-- dengan kesepakatan antara presiden dan pelatih kedua tim.”
Akhirnya FC Teyragh-Zeina memenangkan pertandingan itu dan keluar sebagai juaranya. Namun para penggemar ACS Ksar menuntut pertandingan ulang atas intervensi pada menit ke-63. (*)