4 Kawasan Prostitusi 'Lampu Merah' Paling Terkenal di Eropa

Eropa menawarkan banyak destinasi wisata menarik, seperti Amsterdam dan Paris. Di balik keindahan kota, tersembunyi kawasan 'lampu merah'.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 16 Des 2015, 22:19 WIB
Diterbitkan 16 Des 2015, 22:19 WIB
4 Kawasan Lampu Merah di Eropa-01
Kawasan lampu merah umumnya dihiasi oleh lampu neon berwarna-warni yang menjadi ciri khasnya. (That Dam Guide)

Liputan6.com, Jakarta - Eropa menawarkan banyak destinasi wisata menarik. Amsterdam dan Paris, misalnya. Bangunan megah peninggalan masa lalu, juga pemandangan alam yang cantik menarik para turis datang. Namun, ada hal tersembunyi di balik keindahan tersebut: 'kawasan lampu merah'.

Lokasi prostitusi itu sering kali tersembunyi, tapi ada juga yang terang-terangan. Para wisatawan yang penasaran tak jarang tergoda untuk mengintip.

Bahkan ada lokasi prostitusi yang ada di balik bangunan-bangunan bersejarah, museum, juga pusat perbelanjaan terkenal.

Daya pikat lingkungan cabul diterangi dengan lampu-lampu neon. Pada siang hari, kawasan prostitusi sepi bak kuburan. Namun, ketika hari mulai gelap, menjadi lebih hidup dan ramai.

Menurut Oxford English Dictionary, kata 'red light district' mulai muncul dalam artikel yang muncul pada 1984 di Sandusky Register, sebuah surat kabar di Sandusky, Ohio.

Dilansir dari News.com.au, Selasa 15 Desember 2015, inilah 4 'red light district' atau 'kawasan lampu merah' paling terkenal di Eropa.

De Wallen, Amsterdam

De Wallen merupakan kawasan prostitusi terbesar dan paling dikenal di Amsterdam. Wilayah tersebut terdiri dari lorong-lorong Abad Pertengahan dengan 300 jendela yang disewa oleh para PSK, untuk memajang tubuh mereka dengan pancaran lampu neon berwarna merah.

Dari balik kaca, para pelanggan bisa memilih PSK yang menawarkan pelayanan seksual.

Jendela-jendela tersebut menjadi ciri khas di kawasan lampu merah di Amsterdam dan telah menjadi daya tarik wisata yang cukup terkenal.

De Wallen merupakan kawasan lampu merah yang paling terkenal di Eropa. (News.com.au)

Selain De Wallen, juga ada Singelgebied dan Ruysdaelkade, yang juga dikenal sebagai Rosse Buurt atau kawasan lampu merah Amsterdam.

Lorong-lorong di sana dijejali toko-toko seks, layanan hiburan dewasa, pertunjukan intip, museum seks, serta sejumlah rumah kopi yang menjual mariyuana.

Pada zaman daulu, Reeperbahn merupakan kawasan lampu merah bagi para pelaut menjelang masa-masa Wirtschaftswunder atau 'keajaiban ekonomi'. Sebuah istilah yang digunakan pada masa rekonstruksi dan perkembangan ekonomi Jerman Barat dan Austria yang cepat setelah Perang Dunia II.

Tempat tersebut kemudian menjadi lokasi bagi masyarakat menengah Jerman untuk memenuhi hasrat seksual mereka. Ini membuat wilayah itu menjadi lingkungan yang trend pada 1990-an.

Reeperbahn merupakan pusat kehidupan malam di Hamburg. (News.com.au)

Sekarang Anda bisa menemukan bar, klub-klub malam di antara galeri seni, kabaret, teater, panggung musik dan restoran-restoran kelas atas.

Berlokasi di salah satu jalanan di kota Hamburg wilayah St Pauli, salah satu dari pusat kehidupan malam. Di Jerman, lokasi itu disebut sebagai die sündigste meile atau tempat paling berdosa.

Jika Anda berencana untuk berlibur ke Hamburg, berpetualang di Reeperbahn akan menjadi pengalaman yang sulit untuk dilupakan.

Pigalle, Paris

Jika Anda mencari sisi romantis dari sebuah kawasan lampu merah, Anda mungkin bisa mendatangi Pigalle di Paris.

Lokasi yang diabadikan dalam lagu-lagu Edith Piaf dan Yves Montand pada masanya menjadi rumah dari pelukis-pelukis besar seperti Van Gogh, Picasso dan Andre Breton.

Piggale sendiri mendapatkan namanya dari seorang seniman pahat bernama Jean-Baptiste Pigalle yang terkenal pada tahun 1700-an.

Pigalle merupakan lokasi di mana Moulin Rouge menjadi terkenal. (News.com.au)

Pigalle masa kini telah menjadi pusat mesum di Paris. Disamping toko XXX, pertunjukan intip dan rumah pelacuran, mereka juga memiliki bar dan klub malam.

Lingkungan tersebut berada di kaki Montmartre -- tempat yang tepat untuk melihat kincir angin dari Moulin Rouge yang terkenal.

Ketika Anda sudah selesai menyusuri jalanan Pigalle, ada baiknya untuk menghabiskan waktu sisa di Pigalle Selatan untuk minum-minum dan berjoget di Le Mansart. Namun hati-hati, ini bukan jalan yang paling aman di Paris. 

Schipperskwartier, Antwerp

Terletak tiga blok dari 'zona toleransi', kawasan lampu merah Antwerp berbeda dengan lingkungan cabul lainnya di dunia yang selalu dikaitkan dengan kekerasan dan perdagangan wanita dalam kehidupan malam. 

Schipperskwartier, memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung yang tertarik untuk menginipt suasana kawasan lampu merah di Antwerp. (Nieuwsblad.be)

Di sana prostitusi telah disahkan, membuat pemerintah mengambil sebagian besar kekuasaan para kejahatan terorganisasi atau mafia dalam perdagangan wanita, menjadikan wilayah tersebut lebih aman. Mereka bahkan memiliki kantor polisi sendiri.

Schipperskwartier belum lama ini telah mengalami perombakan, dan kini telah menjadi salah satu kawasan lampu merah yang paling bersih dan aman di dunia.

Schipperskwartier jika diterjemahkan berarti tempat tinggal pelaut dan kini telah menjadi 'sin city' atau kota dosa Antwerp. Serupa dengan De Wallen di Amsterdam, di sana Anda terdapat ciri khas kawasan prostitusi, yakni pertunjukan intip yang terkenal. (*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya