Liputan6.com, Washington DC - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter mengatakan, serangan udara Amerika yang menewaskan 10 anggota pasukan keamanan Irak diakui sebagai kesalahan kedua belah pihak.
Carter mengatakan, sebuah misil yang ditembakkan pesawat tempur AS menghantam pasukan keamanan Irak dekat Kota Fallujah di Irak tengah, yang dikontrol anggota militan ISIS.
Baca Juga
Berbicara di atas kapal tempur amfibi AS-USS Kearsarge di Teluk, Carter mengatakan ia menelpon PM Irak Haider al-Abadi untuk mengungkapkan rasa bela sungkawa, dan bahwa mereka sepakat insiden yang disesalkan itu akan diselidiki.
Advertisement
Carter mengatakan, insiden seperti itu bisanya terjadi manakala 2 satuan pasukan bertempur bersisian, seperti halnya pasukan AS dan pasukan Irak. Namun ia juga mengatakan, ia dan PM Irak mengatakan usaha untuk mengusir ISISÂ dari wilayah Irak terus berlangsung dan akan ditingkatkan.
Sementar itu, Brett McGurk selaku utusan khusus Presiden AS untuk koalisi melawan ISIS, mengatakan bahwa AS akan melakukan penyelidikan menyeluruh. "Kami juga menyampaikan belasungkawa terdalam atas hilangnya kesempatan hidup tentara Irak yang berani itu," ujar dia seperti dikutip CNBC News, Minggu (20/12/2015).
Baca Juga
Tapi, Hakim al-Zamili, Ketua Keamanan dan Komite Pertahanan Parlemen Irak menyerukan tindakan terhadap pilot Amerika yang menembakkan roket.
"Ini adalah kejahatan keji dan kita tidak bisa membiarkannya pergi tanpa mengirimkan mereka yang berada di balik itu ke pengadilan," ujar al-Zamili.
Kementerian Pertahanan Irak sebelumnya mengatakan, sekitar 10 tentara tewas dalam insiden hari Jumat itu. Sementara Militer AS mengatakan, informasi mengenai target serangan udara itu berasal dari pasukan keamanan Irak di darat yang berlokasi dekat Fallujah.