Liputan6.com, Jakarta - Seorang kakek berusia 84 tahun yang menikahi wanita berusia 24 tahun paling banyak dibaca di Liputan6.com. Sebab tak ada yang menyangka, perbedaan usia hingga 60 tahun bukanlah penghalang bagi perjodohan pasangan ini.
Berita populer selanjutnya terkait foto pernikahan dengan kisah mengharukan dan wajah-wajah 4 manusia tertua dunia sebelum meninggal.Â
Berikut selengkapnya dalam Top 3 Global:
Advertisement
1. Tua-Tua Keladi, Kakek 84 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun
Akhir-akhir ini, dunia dihebohkan dengan pernikahan beda usia yang cukup jauh. Bahkan yang lebih ekstrem lagi, perbedaan usia tersebut hingga berkali-kali lipat usia pasangan yang paling muda.
Entah apa motivasi dari pasangan itu, tetapi kalau sudah cinta, apa pun bisa dilakukan, baik bagi seorang wanita maupun pria.
Salah satunya pernikahan yang cukup menyedot perhatian khalayak ini, antara seorang kakek yang telah menikah untuk ketiga kalinya dan kali ini ia menikahi gadis yang dirasa lebih pantas jadi cucunya, karena terpaut usia sekitar... 60 tahun!
2. Kisah Menggetarkan Hati di Balik Foto Pernikahan Ini
Foto pasangan pengantin ini telah menarik banyak perhatian netizen dari berbagai belahan dunia. Pasalnya, dalam foto tersebut, kedua pasangan ini terlihat seakan menyimpan kesedihan mendalam di hari besar mereka.
Sang pengantin wanita yang bernama Maggie (22), menggunakan pakaian pengantin berwarna putih, sementara pasangannya, Caleb (21), memakai pakaian marinir, terlihat saling berpegangan tangan namun membelakangi satu sama lain. Di foto ini, mereka seolah-olah akan segera berpisah.
Ternyata kisah dibalik foto ini lebih mengharukan lagi.
 3. 4 Potret Orang Tertua di Dunia Sebelum Meninggal
Orang tertua di dunia, Misao Okawa mengembuskan nafas terakhir pada Selasa 2 April waktu Jepang. Okawa wafat di usia 117 tahun.
"Misao Okawa meninggal dunia karena usianya," sebut seorang suster yang merawatnya, seperti dikutip dari NBC.
"Dia wafat karena gagal jantung. Cucu dan para perawat panti jompo berada di sisinya saat Okawa meninggal. Mereka memujinya karena telah mengalami hidup yang panjang dan sehat," kata Tomohiro Okada, seorang pejabat di rumah panti jompo Osaka.
"Dia pergi dengan begitu damai, seolah-olah dia baru saja tertidur. Kami merasa kehilangan," tambah Okada.
Kondisi kesehatan Okawa memang dilaporkan menurun. Sejak 10 hari sebelum meninggal, ia jarang sekali makan.