Liputan6.com, Mardan - Serangan yang diduga aksi bom bunuh diri menewaskan 26 orang yang sedang berada di sebuah kantor pemerintah Pakistan. Hal itu dikemukakan oleh pihak keamanan.
Bom itu meledak di luar kantor Badan Arsip dan Registrasi Nasional di Kota Mardan. Saat itu kantor penuh dengan antrean orang-orang yang tengah mengurus kartu identitas.
Baca Juga
Kelompok pecahan Taliban di Pakistan mengaku sebagai pelaku bom bunuh diri itu. Sedikitnya 45 orang terluka, seperti dilansir dari BBC, Rabu (30/12/2015)
Advertisement
Baca Juga
Serangan ini adalah serangan mematikan kedua setelah bom bunuh diri pada Desember tahun lalu yang telah membunuh 150 siswa dan guru di Peshawar.
Koresponden BBC di lokasi kejadian mengatakan, sebagian besar korban ialah warga sipil.
Sementara itu, Reuters memberitakan Rumah Sakit Bacha Khan mengaku telah menerima sedikitnya 16 jenazah dan puluhan korban luka. Namun, menurut aparat setempat, jumlah korban meninggal secara keseluruhan mencapai 26 orang.
Pejabat kepolisian Kota Mardan, Deputi Inspektur Jenderal Saeed Wazir, mengatakan insiden bermula ketika seorang pria tiba di kantor Badan Arsip dengan motor.
"Dia meledakkan diri ketika dihentikan petugas keamanan di pintu masuk. Saya yakin, jika ia tak dicegah akan lebih banyak lagi korban jiwa," klaim Wazir kepada Reuters.
"Setidaknya 12 kilogram bahan peledak yang digunakan oleh pelaku," tambahnya lagi.
Tak lama setelah kejadian, kelompok Jamaat e-Ahrar yang memisahkan diri dari Taliban Pakistan pada 2014, mengaku sebagai pelaku peledakan terhadap fasilitas ‘negeri kafir Pakistan’. Kelompok itu pula yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden peledakan yang menewaskan lebih dari 50 orang di perbatasan Pakistan-India pada 2014 lalu.