Bom Ranjau ISIS Hambat Gerakan Pasukan Irak di Ramadi

Pasukan Irak mundur dari Ramadi pada Mei 2015 yang memungkinkan ISIS untuk mengambil kendali.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 11 Jan 2016, 07:19 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2016, 07:19 WIB
Warga ramai-ramai melarikan diri dari cengkeraman ISIS di Ramadi, Irak
Warga ramai-ramai melarikan diri dari cengkeraman ISIS di Ramadi, Irak (Reuters)

Liputan6.com, Ramadi - Militan ISIS meninggalkan jalan-jalan dan bangunan di Ramadi. Namun, mereka tidak semudah itu berlalu dari kota tersebut. Saat pergi, mereka meninggalkan sejumlah bom.

Jebakan-jebakan bom itu menghambat Ramadi untuk bangkit. Padahal 2 minggu sebelumnya, pasukan elite kontraterorisme Irak mengklaim kemenangan melawan kelompok militan di sana.

Perlawanan di Ramadi, Ibu Kota Provinsi Anbar, disebut-sebut sebagai keberhasilan besar pertama tentara Irak sejak runtuh dalam menghadapi serangan ISIS di utara dan barat negara itu pada 18 bulan lalu.

Para militan telah didorong ke pinggir timur Kota Ramadi, setelah kelompok itu babak belur karena serangan udara AS. Namun, Ramadi tetap melarang hampir setengah juta warganya mengungsi.

"Sekarang ini sebagian besar wilayah berada di bawah kendali pasukan keamanan," kata Gubernur Anbar, Sohaib al-Rawi, di sebuah tenggara kompleks pemerintah sementara kota tersebut, seperti dilansir Reuters Minggu 10 Januari 2016.

"Sebagian besar jalan di Ramadi ditanam bahan peledak sehingga memerlukan upaya besar dan keahlian," lanjut dia.

Menurut dia, tim penjinak bom khusus dari polisi dan pasukan pertahanan sipil segera bekerja menjinakkan bom-bom tersebut.

Sumber dari pihak keamanan menyebut pasukan kontraterorisme yang dipelopori perebutan kembali Ramadi hanya mengamankan jalanan utama dan bangunan taktis penting.

Pasukan Irak mundur dari Ramadi pada Mei 2015 yang memungkinkan ISIS untuk mengambil kendali.

Pejuang ISIS masih bersembunyi di sekitar 10 kilometer dari timur menuju Husaiba al-Sharqiya. Mereka memanfaatkan lahan-lahan pertanian untuk menghindari deteksi.*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya