Liputan6.com, Phnom Penh - Museum Guimet di Paris, Prancis, mengembalikan kepala patung Hindu dari abad ke-7 ke Kamboja. Setelah 130 tahun silam, akhirnya benda itu bisa bersatu dengan bagian tubuhnya.
Pihak museum di Paris menyutujui permintaan Kamboja dan menyambungkan bagian kepala ke tubuh patung pada Kamis (22/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Kepala patung yang merupakan representasi dewa Hindu, Wisnu dan Siwa, itu diambil dari tempat asalnya saat masa kolonial Prancis.
"Kita seperti berhubungan kembali dengan warisan nasional," kata seorang juru bicara Kementerian Kebudayaan Kamboja menanggapi penyatuan kepala patung tersebut, seperti dilansir dari BBC.
"Menurut budaya Khmer, reuni itu adalah simbol kemakmuran," kata Wakil Perdana Menteri Sok An dalam sebuah upacara di Museum Nasional Kamboja.
Baca Juga
Patung dalam kondisi lengkap itu dipajang di Kuil Phnom Da di Provinsi Takeo selatan, sebelum kepalanya dibawa ke Prancis pada tahun 1886. Pihak Kamboja juga tak menutup kemungkinan mengizinkan Prancis memamerkan patung lengkap yang dikenal sebagai Harihara.
Selama beberapa tahun terakhir, Kamboja telah berupaya untuk mengembalikan artefak yang diambil oleh negara-negara lain tanpa izin. Dalam 3 tahun terakhir, beberapa patung pun dikirim kembali ke Kamboja oleh museum AS dan seorang kolektor pribadi di Norwegia.
Yang dipulangkan adalah 2 patung batu abad ke-10 -- diduga dicuri dari Kamboja dan selama 2 dekade terakhir dipamerkan di New York.
Patung ukuran manusia itu menggambarkan 2 pelayan istana laki-laki yang diberi nama "Kneeling Attendants". Dua patung itu tiba di Bandar Udara Phnom Penh pada 11 Juni 2013.