3 Buah Ini Ternyata Mengandung 'Sianida'

Siapa sangka buah-buahan ini mengandung senyawa kimia nan mematikan, sianida. Namun, jangan buru-buru panik.

oleh Adanti Pradita diperbarui 04 Feb 2016, 12:48 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2016, 12:48 WIB
Buah-buahan ini Mengandung Sianida Ganas?
Ilustrasi buah-buahan | Via: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Zat Sianida marak dibicarakan banyak orang setelah kasus yang menimpa wanita berumur 27 tahun bernama Wayan Mirna Salihin, yang meninggal usai menyeruput es kopi Vietnam mengandung sianida. Di mana tersangka penabur racun mematikan itu diduga adalah temannya, JessicaWongso.

Kasus tersebut membuat senyawa kimia itu terus menerus mendapatkan perhatian lebih dari publik. Banyak orang bertanya-tanya dan mencari tahu efek samping, juga penjualan bebas sianida.

Senyawa kimia berbahaya itu ternyata juga terkandung dalam buah-buahan yang kita makan sehari-hari. Secara Alami. Meski demikian, kandungannya tak berada pada keseluruhan buah tersebut.

Racun itu hanya terdapat di dalam biji.

Memang terkesan mengerikan, namun bukan berarti manusia langsung berhadapan dengan kematian setelah memakan buah-buahan mengandung sianida.

Seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (4/2/2016), manusia bisa dikatakan keracunan sianida apabila mengkonsumsi kandungan tersebut sebanyak 0,5 sampai dengan 3,5 miligram. Sementara sudah kandungan senyawa kimia itu pada buah-buahan di bawah kadar tersebut.

Itulah sebabnya jarang sekali terdengar ada yang keracunan sianida setelah mengkonsumsi buah- buahan tersebut. 

Kalaupun ada yang mengalami keracunan sianida setelah mengonsumsi buah, itu berarti seseorang terlalu berlebihan memakan biji dari buah-buahan tersebut.

Berikut beberapa buah yang mengandung racun sianida secara alami.

Apel

1. Apel

Ilustrasi buah apel

 

Apel adalah salah satu makanan sehat, karena mengandung vitamin C dan fiber yang tinggi. Buah ini juga sangat rendah kalori dan kolesterol.

Tidak heran apabila banyak wanita mengonsumsi apel dalam program diet. Sebab buah yang satu itu adalah sebuah 'pelarian' bagi wanita-wanita itu, agar rasa lapar mereka hilang sehingga tidak harus mengkonsumsi makanan berat lainnya -- seperti nasi -- yang bisa menambah berat badan.

Jadi, selain sehat apel pun bisa menjadi sahabat bagi para individu yang sedang berusaha untuk menurunkan berat badan sampai ke titik ideal.

Kendati demikian, tak bisa dipungkiri bahwa biji buah apel mengandung amygdalin yang ketika kita gigit akan mengeluarkan senyawa kimia sianida. Menurut Live Science, jika terpaksa, alangkah baiknya apabila seseorang langsung menelan biji tersebut dibanding memprosesnya terlebih dahulu di dalam mulut.

Sebab jika biji tersebut digigit, besar kemungkinan kandungan sianida di dalamnya akan keluar melalui celah yang telah terkelupas.

Dalam penelitian terbaru, pada 1 gram biji apel mengandung sianida sekitar 3 miligram. Dengan kata lain, 1 bijinya memiliki kadar zat mematikan itu hampir 0,7 gram.

Ceri

2. Ceri

Ilustrasi buah ceri

Sama halnya seperti buah apel. Kandungan sianida ternyata juga dapat ditemukan di dalam buah ceri.

Seperti dikutip dari Fox News, biji dari buah ceri mengandung komponen cyanogenic yang mengeluarkan hydrogen cyanide.

Satu buah ceri mengandung 0,17 gram sianida di dalam bijinya.

Maka dari itu, sangat disarankan untuk tak mengunyah biji yang sudah terlanjur berada di dalam mulut. Langsung telan saja.

 

Aprikot

3. Aprikot

Ilustrasi buah aprikot

Buah aprikot tak kalah populer di kalangan masyarakat, karena bisa dijadikan makanan dan juga jus. Kendati begitu, biji dari buah aprikot juga mengandung hydrocyanic acid, zat yang merilis senyawa kimia sianida.

Meski biji buat aprikot juga dikenal mengandung sianida, bijinya sempat dijual sebagai obat alternatif yang dipercaya bisa mengobati kanker. Bahkan supermarket di Australia sempat menjualnya bebas.

Namun akhirnya peredaran tersebut dihentikan, karena dewan dari Yayasan Kanker di Australia menyadari bahaya dari biji buah aprikot tersebut.

"Jika anda makan biji buah aprikot dalam jumlah yang banyak, kemungkinan besar Anda akan keracunan sianida,” ucap Kepala Dewan Yayasan Kanker di Australia, Ian Olver seperti dikutip dari Theage.com.au.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya