Liputan6.com, Jakarta - Anak adalah anugerah terbesar yang Tuhan berikan kepada para orangtua. Ada anak yang dilahirkan normal, ada pula juga anak yang terlahir istimewa, yaitu anak dengan down syndrome.
Down syndrome adalah kelainan kromosom pada janin hingga berdampak pada keterbelakangan fisik dan mental saat lahir.
Namun keterbatasan fisik bukanlah halangan bagi seseorang untuk berprestasi dan meraih kesuksesan. Seperti yang terjadi pada anak-anak yang terlahir dengan mengidap down syndrome.
Advertisement
Untuk itu sangat dibutuhkan peran besar orangtua dan lingkungan sekitar untuk membantu, mendidik, dan mengarahkannya pada kegiatan positif hingga sang anak bisa menjadi yang lebih mandiri bahkan menginspirasi orang banyak.Â
Baca Juga
Dilansir dari Oddee.com, Jumat (12/2/2016), berikut 8 kisah anak berkebutuhan khusus yang sukses meraih mimpinya dan menjadikan down syndrome untuk meraih prestasi:
1. Katie Higgins, Guru Zumba
Â
Sebelum anaknya lahir, Mary Higgins sempat diberitahu sang dokter bahwa bayi dalam kandungannya akan menderita down syndrome.
Dokter bahkan menyarankannya untuk tidak meneruskan kelahirannya. Namun Katie Higgins tetap terlahir ke dunia, tepatnya pada tahun 1990 di Yorkshire, Inggris.
Katie memilki seorang kakak laki-laki. Saat ia meninggal akibat kanker, hal itu membuat dirinya dan ibunya depresi. Untuk menghilangkan depresi tersebut, keduanya memutuskan untuk mengambil kelas zumba dengan instruktur mereka Amanda Laycock.
Melihat ada sesuatu yang istimewa pada Katie, Amanda pun memberikannya sebuah kelas khusus untuknya. Katie dipercaya untuk menjadi instruktur bagi para murid-muridnya di kelas zumba.
"Katie adalah wanita muda yang menginspirasi. Suatu kebanggan bisa melihatnya tumbuh dengan penuh rasa percaya diri dan melihat kecintaannya pada hidup, menari juga musik. Tapi yang paling penting adalah kemampuannya untuk menginspirasi banyak orang di sekelilingnya, termasuk saya," kata Amanda.
Advertisement
2. Zhou Zhou, Seorang Konduktor musik
Zhou-Zhou adalah remaja down syndrome dari China yang IQ nya cuma 30. Walaupun tidak pernah belajar musik ia mampu menjadi konduktor hebat pada Orkes Simfoni Nasional China.
Sewaktu kecil diceritakan Zhou suka sekali mengikuti ayahnya, seorang pemain cello di Wuhan Symphony Orchestra. Saat semua pemain tengah beristirahat, Zhou akan langsung naik ke atas panggung dan mulai menirukan gaya seorang konduktor saat memimpin orkestra.
Suatu hari seorang murid yang tengah membuat film dokumenter memperhatikan aksi Zhou saat menirukan gaya sang konduktor yang baru saja memainkan lagu Overture Bizet dari Opera Carmen.Â
Kini Zhou Zhou telah menjadi konduktor yang paling dihomati diseluruh dunia. Ia pun dikenal sebagai konduktor National Symphony Orchestra dan Cincinnati Pops Orchestra dan satu-satunya konduktor yang tidak bisa membaca not balok dan bergabung dengan orchestra
3. Ayelén Barreiro, seorang penari
Ayelen Barreiro adalah wanita muda asal Argentina dengan down syndrome. Bersama sang tunangan Ayelen pernah membintangi sebuah reality show yang setara dengan kompetisi menari di Amerika.
Itu adalah untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Latin, orang dengan down syndrome berkompetisi di kontes tari.
Meski Ayelen tidak menang, berkat kegigihnnya dan teknik hebat yang ia suguhkan bersama pasangannya di lantai dansa, ia berhasil menginspirasi banyak orang.
Advertisement
4. Noelia Garella, guru Taman Kanak-Kanak (TK)
Noelia Garella diyakini sebagai guru dengan down syndrome pertama yang mengajar di taman kanak-kanak di Argentina.Â
Kini Noelia mengajar di sebuah pusat penitipan anak di Kota Cordoba setelah lulus mengajar untuk prasekolah pada 2007.Â
Ia bahkan berhasil meraih gelar sarjana untuk bidang ekonomi dan manajemen organisasi di bidang pariwisata.
"Tidak ada prasangka terhadap saya ketika saya mulai bekerja. Orang tua dan anak-anak senang kami memberikan susu, makan siang, dan makanan ringan," ucap Noelia.
5. Tim Harris, pemilik restoran
Â
Tim Harris adalah pemilik restoran dengan down syndrome pertama dan satunya-satunya di Amerika Serikat.
Selama 5 tahun, ia sukses mengembangkan restorannya-- Tim's Place yang terletak di Albuquerque, New Mexico.
Bahkan ia menyebut restorannya sebagai World's Friendliest atau restorang paling ramah di dunia. Karena selain makanan yang disuguhkan, restorannya juga memberikan pelukan bagi para pengunjungnya. Salah satunya kepada Presiden Obama saat ia berkunjung ke White House.Â
Advertisement
6. Pablo Pineda, aktor
Pablo Pineda adalah aktor Spanyol yang menerima penghargaan Silver Shell di San Sebastian International Film Festival pada 2009 untuk penampilanya dalam film Yo Tambien.
Di sini ia berhasil memerankan seorang lulusan univesritas dengan down syndrome yang mirip dengan kehidupan pribadinya. Selain itu, ia juga menjadi mahasiswa pertama dengan down syndrome yang mendapat gelar sarjana di Eropa.
7. Angela Bachiller, seorang anggota dewan di Spanyol
Â
Para orangtua dengan down syndrome menyambut gembira pengangkatan Angela sebagai orang pertama di Spanyol dengan down syndrome yang memegang jabatan publik dan karir politik di pemerintahan.
Mereka berharap Angela bisa memperjuangkan suara anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus di pemerintahan.
Advertisement
8. Madeline Stuart, seorang model
Setelah berhasil menghilangkan beberapa kilo berat tubuhnya, Madeline mulai mengejar mimpinya untuk menjadi seorang model.
Ia ingin menunjukkan keterbatasan bukan alasan bagi seseorang untuk berhenti mengejar mimpinya. Dan itu dibuktikannya dengan sejumla prestasi yang diraihnya, di antaranya berjalan di New York’s Fashion Week dan menjadi salah satu fashion brand, EverMaya.
"Madeline ingin mengatakan bahwa orang-orang yang mempunyai down syndrome seperti dirinya, mereka tidak sendirian. Mereka bahkan bisa punya harapan yang tinggi agar apa yang diinginkan bisa tercapai," kata Damian Graybelle, pendiri EverMaya.