Rumah Mungil Tepi Tebing Nantikan 'Ajal' Ditelan Samudera

Sebuah rumah di atas tebing tepi laut direkam sedang menuju akhir masa pakainya dan perlahan terhempas ke laut di dasar tebing.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 24 Feb 2016, 17:37 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2016, 17:37 WIB
Detik-detik Rumah Mungil Ditelan Lautan *VIDEO
Sebuah rumah di tebing tepi laut di New Zealand perlahan-lahan runtuh karena tebingnya tergerus kekuatan alam. (Sumber video AOL)

Liputan6.com, Cape Palliser - Sebuah rumah mungil yang dibangun di bibir tebing tepi laut harus menyerah kalah kepada kekuatan alam. Tebing di bawahnya tergerus dan fondasi rumahnya kehilangan tapak di bawahnya.

Dikutip dari laman Newsflare pada Rabu (24/2/2106), seorang warga Selandia Baru menggunakan drone untuk merekam detik-detik runtuhnya rumah itu. 

Dalam bangunan tersebut masih ada sejumlah perabotan yang ditinggalkan begitu saja oleh pemilik sebelumnya.

 “Rumah itu kini kosong, ditemukan di Cape Palliser di Selandia Baru dan sedang menanti ajal ditelan oleh samudera," menurut laman tersebut. 

"Kejadian ini bisa menjadi bukti permukaan air laut yang meninggi atau adanya erosi," lanjut laman itu lagi. 

Penjelasan tayangan menyebutkan bahwa kejadian tersebut berlangsung pada Minggu, 21 Februari 2016.

Sebuah rumah di tebing tepi laut di New Zealand perlahan-lahan runtuh karena tebingnya tergerus kekuatan alam. (Sumber video AOL)

Cape Pallister merupakan salah satu daerah yang memiliki pemandangan indah di bagian selatan Pulau Utara, Selandia Baru.

Semenanjung itu memiliki sejarah panjang sebagai tempat kediaman suku Maori dengan beberapa situs peninggalan yang menjadi bagian pemandangan di sana.

Sebuah mercusuar didirikan pada 1897 dan menjadi salah satu daya tarik kawasan. Bangunan tersebut memiliki 250 anak tangga.

Letak Cape Palliser di ujung terbawah Pulau Utara di Selandia Baru. (Sumber Google Maps)

Dari puncaknya, lautan luas pernah menjadi saksi sejarah kelam. Pada abad ke-19 20 kapal karam di sekitar Teluk Palliser.

Selain itu, koloni anjing laut berbulu di teluk itu merupakan yang terbesar di Pulau Utara. Hewan tersebut memiliki moncong yang lancip, kumis yang panjang, telinga yang mencuat dan tubuh yang terbungkus dua lapis bulu.

Simak detik-detik nyaris runtuhnya rumah di tepi tebing ini dalam video AOL berikut:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya