Gerhana Matahari Total Memicu Gempa? Ini Jawaban NASA

Gempa 7,8 SR yang terjadi di lepas pantai Mentawai terjadi 7 hari sebelum gerhana matahari total 2016.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 06 Mar 2016, 12:01 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2016, 12:01 WIB
20160303-Gerhana-Matahari-Total-iStockphoto
Ilustrasi Gerhana Matahari Total (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana matahari total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 membangkitkan pertanyaan lama: apakah peristiwa astronomi tersebut bisa memicu gempa?

Setidaknya, muncul sejumlah pertanyaan dan prediksi bencana di dunia maya, yang dikaitkan dengan gerhana matahari total dan dan kesejajaran planet-planet di Tata Surya -- kecuali Uranus, Pluto, dan Venus yang tak terlibat.

Apalagi, seperti dikutip dari situs Inggris, Express, sejumlah gempa kebetulan terjadi berdekatan dengan terjadinya gerhana matahari.

Misalnya, pada 21 Juni 2001. Saat sang surya absen sesaat dari sebagian wilayah Afrika, termasuk Angola dan Zambia, gempa menggoyang Montenegro.

Sementara, pada 24 Oktober 1995, lindu dengan kekuatan 3,7 SR terjadi di Yunan, China yang kebetulan berdekatan dengan gerhana.

Dan baru-baru ini, gempa dengan kekuatan 7,8 skala Richter dirasakan kuat di sebagian wilayah Sumatera dan memicu kepanikan warga pada Rabu 2 Maret 2016 -- yang lagi-lagi kebetulan -- terjadi 7 hari sebelum gerhana matahari total 2016.

Sejumlah warga mencari tempat yang tinggi saat gempa di Kota Padang, Rabu (2/3/2016). Dikabarkan pusat gempa terjadi di Kepulauan Mentawai dengan kekuatan 7,8 skala ritcher.(Twitter#Padang)

Meski faktanya demikian, kaitan gerhana matahari dan gempa tak seheboh isu supermoon yang punya predikat sebagai 'pemicu' bencana, yang dikaitkan dengan lindu dahsyat di Jepang pada 2011 dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 -- yang terjadi 2 pekan sebelum supermoon 10 Januari 2005.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga akan meneliti efek gravitasi maksimum dan dampaknya terhadap kegempaan saat Gerhana Matahari Total (GMT) 2016.

"Hipotesanya ada teori yang menyebutkan bahwa saat gerhana matahari total ada efek gravitasi maksimum, itu akan kami teliti, begitu juga dampaknya terhadap kegempaan saat atau pascagerhana matahari total," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Jaya Murjaya seperti dikutip dari Antara.

Jawaban NASA

Pertanyaan terkait hubungan antara gerhana dan gempa pernah ditanyakan pada astronom dari  Marshall Space Flight Center NASA,  Mitzi Adams.

"Tak ada korelasi antara gerhana matahari dan bulan dengan meningkatnya gempa dan badai," kata dia seperti dikutip dari situs NASA.

Hal yang sama ditanyakan Liputan6.com ke ilmuwan NASA, Dr. Nat Gopalswamy -- yang kini berada di Indonesia untuk memantau sekaligus melakukan penelitian tentang gerhana matahari total 9 Maret 2016.

"Menurut saya, gerhana tak mempengaruhi kegempaan," kata Gopalswamy kepada Liputan6.com.

Saksikan petikan wawancaranya dalam video di bawah ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya