Liputan6.com, Ashburn - The Crime and Punishment Museum, yang dulunya merupakan penjara bersejarah di Turner County, AS, menawarkan sebuah agenda yang tak biasa. Pasalnya, di gedung tersebut diadakan tur memburu hantu serta mendatangkan paranormal.
Seperti yang dikutip dari Albanyherald.com pada Senin (28/3/2016), tur yang diadakan oleh Paranormal Society of Middle Georgia (PSMG) tersebut dilaksanakan pada Jumat dan Sabtu malam.
"Penjara tua di Ashburn memiliki banyak 'aktivitas'. Kami telah melakukan banyak investigasi dan terkadang kami melihat 'aktivitas'Â yang luas biasa," ujar ketua PSMG, Jeffery Vaughan.
Advertisement
Museum The Crime and Punishment menempati peringkat ke dua dari 5 lokasi paling berhantu. Selain itu, penjara kuno tersebut masuk ke dalam daftar tempat yang paling mudah diakses oleh kelompok paranormal dari Central Georgia.
Baca Juga
"Dulunya, tempat tersebut merupakan penjara yang dibangun pada 1906 dan dipakai hingga pertengahan 1990-an. Dua orang dieksekusi dalam ruang kematian," ujar Vaughan.
Ia juga menambahkan, "Jika tahu tentang sejarah penjara itu, kalian dapat membayangkan apa yang terjadi di balik dinding, di mana banyak orang meninggal di dalam sel tersebut. Apakah itu disebabkan karena penyebab alami atau dibunuh? Kita tak tahu."
"Kelompok lain melaporkan 'aktivitas', termasuk serangan dan sebuah batu bata dilempar di ruang bawah tanah. Kami tak pernah mengalami kekerasan (dari makhluk halus), tapi kami memiliki beberapa rekaman audionya," ujarnya.
Gedung tersebut terdiri dari tiga tingkat. Lantai pertama telah direnovasi menjadi kamar sidang kecil, ruang duduk dengan furnitur kuno, serta tempat makan dan dapur.
Sedangkan di lantai dua dan ruang bawah tanah, suasananya hampir sama seperti pada saat para tahanan keluar terakhir kali.
Penjara tersebut diubah menjadi museum sejak 2002. Setelah dialihfungsikan, hampir 40 grup paranormal melakukan tur di gedung tersebut.
Vaughan mengaku ia mendapatkan ide menawarkan tur memburu hantu setelah melakukan penyelidikan di tempat tersebut beberapa kali. Sehabis berdiskusi dengan direktur museum, mereka sangat antusias dengan ide tersebut.
"Direktur (museum) menyukai ide dari tur memburu hantu dan senang bahwa PSMG yang menanganinya," ujar Vaughan.