Polisi Tahan 200 Orang Terkait Bom Pakistan

56 operasi intelijen dilakukan oleh polisi, paramiliter, tentara dan pasukan intelijen terkait serangan bom Pakistan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Mar 2016, 09:45 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2016, 09:45 WIB
20160328-Bom-Bunuh-Diri-Pakistan-AFP
Sejumlah petugas berjaga di lokasi bom bunuh diri di taman Gulshan e Iqbal Park di Lahore, Pakistan, Senin (28/3). Lebih dari 200 orang terluka, banyak dari anak-anak yang tewas akibat bom bunuh diri tersebut. (AFP/ARIF ALI)

Liputan6.com, Lahore - Lebih dari 200 orang ditahan di Pakistan dalam rangka mencari pelaku serangan bom di Lahore, yang menewaskan 72 orang di Hari Paskah pada Minggu 27 Maret 2016.

"Mereka yang ditahan adalah bagian dari 5.000 orang yang sejauh ini dimintai keterangan dalam operasi pemberantasan terorisme terkait serangan mematikan itu. Senjata dan amunisinya juga disita dalam penahanan yang dilakukan oleh petugas," kata Menteri Hukum Negara Bagian Punjab, Rana Sanaullah seperti dikutip dari BBC, Rabu (30/3/2016).

"Tak ada tempat aman bagi militan atau tak ada tempat bersembunyi di Punjab," imbuh Rana.

Saat ini, menurut Rana, telah dilakukan 56 operasi intelijen oleh polisi, paramiliter, tentara dan pasukan intelijen. Sementara Perdana menteri Pakistan dan panglima militer bersumpah untuk membawa para penyerang ke pengadilan.

Menurut laporan yang beredar, militer sedang mempersiapkan diri untuk meluncurkan tindakan keras baru di Punjab, provinsi paling padat penduduknya dan terkaya Pakistan -- jantung dukungan PM Nawaz Sharif.

Kelompok militan terkait Taliban, Jamaat-ul-Ahrar mengatakan mendalangi serangan bom Pakistan tersebut. Di mana sebagian besar dari mereka yang tewas adalah Muslim.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya