Liputan6.com, London - Sir Winston Churchill mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris karena penurunan kondisi kesehatannya. Berita tersebut diumumkan langsung dari Buckingham Palace pada siang hari tanggal 5 April 1955.
Berita tersebut melaporkan, The Right Honorable Sir Winston Churchill telah melakukan audiensi dengan Ratu pada sore hari dan mengajukan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri dan First Lord of Treasury, Sang ratu dengan segala kasihnya menerima.
Untuk menghormati pengunduran diri Winston Churchill, sebuah pesta makan malam digelar. Acara tersebut dihadiri oleh Queen and the Duke of Edinburgh, serta sejumlah rekan pemerintahan dan mantan perdana menteri.
Advertisement
Baca Juga
Seperti yang dikutip dari BBC, Churchill yang ketika itu telah berusia 80 tahun, digantikan dengan Sir Anthony Eden.
Karir Politik Winston Churchill dimulai pada 1900 dengan menjabat sebagai anggota parlemen Oldham--partai konservatif. Namun di tahun 1906, ia dikecewakan partainya dan berpindah ke partai liberal.
Ketika menjabat sebagai perdana menteri di tahun 1940, ia beralih kembali menjadi konservatif. Churchill juga memimpin pemerintah koalisi pada Perang Dunia II.
Selama masa itu ia menginspirasi keberanian ke seluruh Bangsa Inggris walaupun dia berjanji tak lebih dari darah, kerja keras, air mata, dan keringat.
Setelah perang, pemerintah koalisi bubar dan ia meninggalkan kantor Perdana Menteri pada 23 Mei 1945.
Tak lama setelah itu ia diminta oleh Raja untuk membentuk pemerintahan baru dan menawarkan kesempatan kedua sebagai Perdana Menteri. Pada masa itu, ia memulai pemerintahan sementara.
Walaupun Churchill dikenal sebagai pemimpin perang yang hebat, ia dianggap kurang menguntungkan pada masa damai dan kalah dalam pemilihan umum Juli 1945.
Pemerintah partai buruh, dipimpin oleh Clement Attlee, mengambil kendali hinngga tahun 1951 ketika Winston Churchill menjabat kembali sebagai Perdana Menteri pada usia 77 tahun.
Pada tahun 1953 ia diberi gelar Knight of the Order of the Garter atas jasa-jasanya ke negara.
Di tanggal yang sama dengan tahun berbeda, 3 April 1936, dua kota kecil di Mississippi dan Georgia hancur diamuk oleh tornado. Dilansir dari History Channel, lebih dari 200 orang dilaporkan meregang nyawa akibat terjangan angin puyuh itu dan disebut yang terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.