Liputan6.com, Jakarta - Indonesia merupakan pasar yang paling berharga dan penting untuk ekspor ternak hidup Australia. Tahun ini, pemerintah Indonesia telah mengalokasikan sekitar 600 ribu ekor sapi bakalan untuk diimpor.
Impor sapi bakalan berkontribusi untuk sekitar 25% dari kebutuhan daging sapi di Indonesia dan sektor ternak memberikan pengaruh nilai tambah yang signifikan kepada masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.
Mengingat pentingnya kerjasama di bidang industri ternak, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson mengatakan bahwa kondisi ternak harus terus diperhatikan.
Advertisement
Baca Juga
“Kedua negara sudah belajar dari pengalaman sebelumnya mengenai kesejahteraan pasokan ternak yang masuk ke Indonesia,” katanya kepada Liputan6.com disela acara Livestock Export Program Expo 2016 di Hotel Atria Gading Serpong, Tangerang, Rabu Sore, 6 April 2016.
Dubes Grigson lanjut menjelaskan bahwa negaranya tidak hanya membantu menyediakan kebutuhan daging tetapi juga ingin memastikan bahwa ternak kirimannya diperlakukan dan dirawat dengan baik.
Sembari memanggang daging untuk disajikan kepada para tamu dalam acara Livestock expo, ia menceritakan kegemarannya pada daging steak T-bone.
"Saya suka T-Bone disajikan dengan level kematangan rare," imbuhnya.
Menurutnya, kerjasama akan terus ditingkatkan kedepannya untuk industri ternak antar kedua negara. Terlebih, ia melontarkan keinginannya untuk pelaku bisnis Australia memperluas jaringan industri ternak nasionalnya ke ranah internasional.
“Kami ingin para investor dari Australia pertimbangkan peluang membuka lahan untuk produksi ternak di Indonesia,” Dubes Grigson berkata.
“Sangat mungkin kedepannya hal tersebut terjadi,” lanjutnya.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta bersama dengan Livecorp Meat and Livestock Australia menyelenggarakan Livestock Export Program Expo pada tanggal 6-7 April 2016 di lantai Mezzanine Hotel Atria Gading Serpong, Tangerang.
Dalam acara tersebut, sebanyak 23 peserta pameran dari negeri Kanguru digiring ke Indonesia.Tidak hanya digelar untuk mendekatkan kedua negara dari segi diplomatis saja, expo ini juga merupakan ranah bagi para pelaku bisnis dari kedua negara di bidang tersebut untuk berinteraksi lebih aktif antara satu sama lain.
Selain itu, tujuan dari acara ini adalah untuk memungkinkan industri ternak di Indonesia mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari produk dan layanan yang tersedia bagi mereka sehingga memungkinkan untuk pilihan yang lebih tepat untuk meningkatkan kesejahteraan hewan dan efisiensi rantai pasokan dalam sistem produksi masing-masing.
Livestock Export Program (LEP) Expo 2016 juga meliputi acara lainnya seperti seminar pembiakan ternak, kompetisi penggemukan sapi kebiri dan juga pengalaman mencoba memasak dan mencicipi daging ala Australia bersama dengan Dubes Grigson.