Liputan6.com, Uganda: Kehidupan satwa gorila di Uganda telah menjadi daya tarik bagi pengunjung industri wisata di negara Afrika tersebut. Daya tarik yang dimaksud, terletak pada petualangan dalam menemukan kerumunan gorila di hutan. Sutradara film Tarzan Chris Buck pernah membuktikan hal tersebut. Ia datang untuk menyaksikan dari dekat kehidupan satwa gorila untuk ditampilkan dalam filmnya.
Namun sebelum dapat merasakan pengalaman berada di dekat satwa liar tersebut, wisatawan harus melampaui petualangan yang meletihkan. Kendati satwa gorila telah terbiasa dengan kehadiran manusia, mereka umumnya memilih hidup di tengah hutan belantara, yang sulit dijangkau.
Untuk menemukan kerumuman satwa itu, tidak jarang wisatawan harus menempuh perjalanan berpuluh-puluh kilometer. Banyak wisatawan yang terpaksa kembali, karena tidak tahan akan beratnya medan rimba yang harus dilalui.
Petualangan melelahkan tersebut pasti akan sirna dalam waktu sekejap, begitu wisatawan melihat kerumunan gorilla bercengkrama. Umumya wisatawan yang berhasil melihat gorilla mengaku, tidak akan melupakan pengalaman tersebut dan berminat untuk kembali lagi.(ULF/Rya)
Namun sebelum dapat merasakan pengalaman berada di dekat satwa liar tersebut, wisatawan harus melampaui petualangan yang meletihkan. Kendati satwa gorila telah terbiasa dengan kehadiran manusia, mereka umumnya memilih hidup di tengah hutan belantara, yang sulit dijangkau.
Untuk menemukan kerumuman satwa itu, tidak jarang wisatawan harus menempuh perjalanan berpuluh-puluh kilometer. Banyak wisatawan yang terpaksa kembali, karena tidak tahan akan beratnya medan rimba yang harus dilalui.
Petualangan melelahkan tersebut pasti akan sirna dalam waktu sekejap, begitu wisatawan melihat kerumunan gorilla bercengkrama. Umumya wisatawan yang berhasil melihat gorilla mengaku, tidak akan melupakan pengalaman tersebut dan berminat untuk kembali lagi.(ULF/Rya)