Potret 149 Orang Lompat Jembatan untuk Pecahkan Rekor Dunia

Dalam upaya pecahkan rekor dalam olahraga ekstrem jump rope, 149 peserta lompat dari jembatan di Hortolandia, Brasil.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 13 Apr 2016, 11:13 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2016, 11:13 WIB
Ratusan Orang Lompat dari Jembatan dalam Upaya Pecahkan Rekor Dunia
Ratusan orang lompat dari jembatan di Brasil dalam upaya pecahkan rekor dunia. (dailymail)

Liputan6.com, Hortolandia - Sekelompok penantang maut melompat dari jembatan di Brasil dengan harapan bisa pecahkan rekor dunia dalam olahraga ekstrem rope jump, Minggu 10 April 2016 lalu.

Foto-foto sejumlah 149 peserta memperlihatkan mereka terikat tali saat terjun dari ketinggian 98 kaki atau 29.8 meter di Hortolandia, sekitar 68 mil barat laut dari ibukota, Sau Paulo.

Aksi dilakukan dengan harapan bisa pecahkan rekor dunia. (dailymail)

Kegiatan bernama rope jumping -- lompat tali -- melibatkan para peserta untuk melompat dari ketinggian yang cukup mengesankan dengan hanya terikat pada seutas tali nilon.

Aksi ini berbeda dengan bungee jumping, karena tidak menggunakan tali elastis, menyebabkan peserta tidak mental kembali ke udara.

Dilansir Daily Mail, Selasa (12/4/2016), dalam aksi ini para peserta mengayun dari salah satu sisi jembatan ke sisi lainnya, kemudian secara perlahan melambat.

Berbeda dengan bungee jumping, tali yang digunakan dalam olahraga ekstrem jump rope tidak elastis. (dailymail)

Rope jumping tidak dilakukan asal-asalan. Malahan aksi nekat seperti ini bisa membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama hingga berbulan-bulan lamanya.

Hal ini disebabkan karena kerumitan sistem katrol dan kait yang terlibat, seperti dilaporkan oleh Huffington Post.

Persiapan aksi rope jumping dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan lamanya. (dailymail)

Pengamanan menjadi keutamaan dalam aksi 149 peserta, mereka terikat secara aman pada saat melakukan lompatan yang mengerikan itu.

Aksi mereka dilakukan di Hortolandia, Brasil. (dailymail)

Pendaki asal Amerika bernama Dan Osman merupakan pelopor dari olahraga rope jumping. Osman meninggal dunia pada tahun 1998 di usia 35 tahun, setelah melompat dari puncak Leaning Tower di Taman Nasional Yosemite.

Talinya putus saat melakukan lompatan, mengakibatkan dirinya terjatuh secara mengenaskan, cerita temannya Miles Daisher kepada Outside.

Berikut dokumentasi upaya pemecahan rekor dunia yang belum lama ini digelar di Hortolandia, Brasil: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya