Rusia dan Korsel Perkuat Kerja Sama Nuklir

Rosatom memiliki kerja sama yang dekat dengan perusahaan-perusahaan Korea dalam siklus bahan bakar nuklir.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Apr 2016, 17:59 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2016, 17:59 WIB
PLTN
Ilusrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. (Foto: batan.go.id)

Liputan6.com, Busan - Rusia dan Korea Selatan baru-baru ini menandatangani sebuah Memorandum of Understanding (MOU) atau kesepahaman bersama untuk memperkuat kerja sama kedua negara dalam pengembangan energi nuklir.

Kesepakatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan dialog industri nuklir serta saling bertukar informasi. Ini dilakukan demi mencapai kerja sama akan diterimanya teknologi nuklir oleh publik dan juga sebagai sarana untuk mengembangkan sumber daya manusia pada industri nuklir.

Penandatanganan dilaksanakan antara Rosatom International Network (RAIN) yang merupakan anak perusahaan Rosatom, BUMN nuklir asal Rusia, dan Korean Atomic Industrial Forum (KAIF) pada Konferensi Energi Nuklir yang dilaksanakan di Korea pada 20 April 2016 di Kota Busan, Korea Selatan.

"Rusia telah membangun kerja sama di bidang energi nuklir bersama dengan Kora sejak lama. Kerja sama awal yang dilaksanakan adalah pengayaan uranium (oleh Rusia) untuk Korea tahun 1988. Adapun MOU pertama dengan KAIF ditandatangani pada tahun 1991," ujar Presiden RAIN, Alexander Marten, mewakili Rusia melalui keterangan tertulis yang dimuat Jumat (22/4/2016).

Marten melanjutkan, Rosatom memiliki kerja sama yang dekat dengan perusahaan-perusahaan Korea dalam siklus bahan bakar nuklir. TENEX, anak perusahaan Rosatom yang menyuplai uranium ke berbagai negara, terus menyediakan pasokan uranium ke perusahaan Korea Hydro and Nuclear Power (KNHP).

Perusahaan ini merupakan operator untuk seluruh pembangkit tenaga listrik di Korea. Dan karena tujuan ini, sejak tahun 2015, TENEX telah menggunakan pelabuhan Vostochny di Timur Jauh, Rusia.

"Ada banyak kesempatan untuk pengembangan kerja sama di berbagai area. Jadi dokumen yang ditandatangani hari ini akan memberi dorongan baru untuk pekerjaan ini," jelas Merten.

Kerja sama dengan RAIN akan meningkatkan pembangunan bersama industri nuklir dan bertukar informasi serta pendapat yang bukan hanya tentang usaha daur ulang bahan bakar, tetapi juga tentang pembangunan pabrik nuklir dan operasinya di Rusia dan Korea.

"KAIF juga bersedia bekerja sama dengan RAIN untuk komitmen kami agar terus menggunakan energi nuklir secara damai," kata Wakil Ketua Eksekutif KAIF, Kye-Hong Min.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya