Dipinjam Sejak 1948, Buku Perpustakaan Kembali 67 Tahun Kemudian

Seharusnya perempuan tersebut terkena biaya keterlambatan mencapai Rp 224,35 juta

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 30 Apr 2016, 20:27 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2016, 20:27 WIB
Jangan Malas, Semangati Diri untuk Membaca Buku Lewat 12 Potret
Deretan foto-foto ini bikin kamu ingin terus membaca buku yang berkualitas! Ayo, semangat membaca buku di akhir pekan.

Liputan6.com, Singapura - Seorang perempuan di Selandia Baru dilaporkan mengembalikan sebuah buku yang sudah dipinjamnya selama lebih dari 60 tahun.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Perpustakaan di Selandia Baru Epsom. Mereka menyebut buku itu dipinjam pada 17 Desember 1948.

Kembalinya buku itu diakui pihak perpustakaan Epsom, membuat mereka begitu terkejut.

"Seorang pelanggan kami yang luar biasa datang menghampiri kami dan membuat pengakuan mengejutkan," sebut keterangan resmi Perpustakaan Epsom, seperti dikutip dari UPI, Sabtu (30/4/2016).

"Dia menyebut saat kecil ia merupakan pelanggan Perpustakaan Epsom. Namun, dia harus pindah ke Auckland. Tanpa disengaja buku dari perpustakaan kami dibawa olehnya," sambung pernyataan resmi.
 


Tidak cuma buku yang dikembalikan. Menurut perpustakaan Epsom nota peminjaman buku juga dibawa perempuan tersebut.

Menurut seorang pustakawan senior Selandia Baru, Zoe Cornelius, buku yang dipinjam selama 67 tahun ini saat dikembalikan ada dalam kondisi layak baca.

Zoe menyebut, perempuan ini dipastikan tidak akan dikenakan biaya keterlambatan. Sebab, saat buku tersebut dipinjam, peminjam masih anak-anak.

Menurut peraturan perusahaan, biaya keterlambatan tidak akan dikenakan kepada anak-anak. Padahal, jika dihitung total biaya keterlambatan mencapai Rp 224,35 juta.

"Dia mungkin merasa malu atas keterlambatan ini. Tapi saat dia memberi tahu kami kalau dia telah membaca buku itu berulang kali dan menyenanginya, itu membuat kami senang, buku itu ada di tempat yang baik dan dicintai," ucap Zoe.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya