Liputan6.com, Damaskus - Selama 2 tahun terakhir, ISIS dipercaya telah mengeksekusi mati lebih dari 4.000 orang di Suriah. Hukuman diberikan tak pandang bulu termasuk pelaku sodomi dan murtad.
Angka itu didapat dari monitor lembaga kemanusiaan semenjak ISIS mendeklarasikan Negara Islam pada Juni 2014. Hari-hari di Suriah dan daerah kekuasaan diwarnai dengan pemenggalan kepala, penembakan, rajam, dan lainnya termasuk melempar dari atas atap dan membakar.
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan hingga bulan ke-22 sejak berdirinya ISIS, ada 4.144 orang dieksekuksi mati.
Mereka yang dibunuh adalah warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan. Juga, anggota dari ISIS yang dianggap berkhianat dan tentara Presiden Suriah Bashar al Assad serta prajurit oposisi. Demikian dilansir dari The Independent, Minggu (1/5/2016).
Dari Januari hingga 29 Maret 2016, ada 80 pembunuhan yang tercatat di daerah kekuasaan ISIS, yaitu Deir-ez-Zor, Raqqa, Damaskus, Aleppo, Homs dan Al-Hasakah.
Eksekusi ISIS diperlihatkan di depan publik. Tak hanya itu, mereka merekam untuk kemudian mengedit hingga jadi rekaman propaganda.
"Syrian Observatory grup meminta PBB sekali lagi untuk bekerja serius menghentikan tindakan kriminalitas ISIS," pungkas juru bicara SOHR.