Liputan6.com, Jakarta - Salah satu sandera yang lepas dari penyanderaan Abu Sayyaf, Wawan Saputra angkat bicara terkait keadaan mereka saat berada di bawah sekapan kelompok tersebut.
Wawan mengatakan, saat disandera mereka diperlakukan secara manusiawi. Bahkan, para sandera diberi makan sama seperti apa yang disantap Abu Sayyaf.
"Di situ apa yang mereka makan kami makan," sebut Wawan di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (2/5/2016).
Advertisement
"Yang mereka makan juga seperti mangga, nasi (diberikan juga kepada kami)," sambung Wawan.
Baca Juga
Selain makan, Abu Sayyaf juga tidak menyekap ke-10 WNI di tempat tersendiri. Mereka bahkan tidur bersama-sama kelompok itu.
"Kita tidur di tanah. Mereka tidur di tanah (juga)," pungkas Wawan.
Setelah lebih dari satu bulan diculik dan ditawan Abu Sayyaf 10 ABK WNI akhirnya dibebaskan. Kini kru kapal tugboat tersebut telah sampai di Jakarta untuk kemudian diserahkan ke keluarga mereka.
10 ABK Kapal Brahma 12 korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf telah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Ahad 1 Mei pukul 23.23 WIB.
Pantauan Liputan6.com, 10 ABK tersebut menaiki pesawat jenis Jet berlogo VN dan langsung di sambut oleh Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, Menteri Sekertaris Negara Pratikno, Menlu Retno Marsudi.
Sepuluh korban penyanderaan kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina Selatan kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat. Lalu siang harinya di antara ke kantor Kemlu untuk diserahterimakan kepada pihak keluarga.