Liputan6.com, Jakarta - Lokasi pertemuan trilateral antara Menteri Luar Negeri dan Panglima Angkatan Bersenjata, Malaysia-Filipina-Indonesia, untuk membahas kelompok militan Abu Sayyaf mengalami perubahan tempat.
Jika awalnya pertemuan yang akan membahas keamanan di Laut Sulu dan Sulawesi dilaksanakan di Gedung Pancasila, Kompleks Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di Jakarta, pertemuan tersebut akhirnya dipindahkan ke Yogyakarta.
Baca Juga
"Bersama ini dengan hormat disampaikan bahwa pertemuan trilateral antara Indonesia – Filipina – Malaysia yang sedianya dilaksanakan di Jakarta pada 5 Mei 2016, mengalami perubahan tempat menjadi Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jalan Ahmad Yani, Ngupasan, Gondomanan," demikian info dari Kemlu melalui undangan yang diterima Liputan6.com, Selasa (3/5/2016).
Advertisement
Kendati demikian, tak ada penjelasan lebih lanjut terkait alasan resmi pemindahan lokasi tempat pertemuan penting tersebut.
Sebelumnya, pada 28 April 2016, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir, mengatakan konsep pertemuan tersebut adalah '2+2+2' antara Menlu dan Panglima Militer 3 negara.
"Bahwa pertemuan ini adalah inisiatif dari Bapak Presiden (Jokowi) untuk mengundang Menlu dan Panglima Militer (Filipina dan Malaysia) duduk bersama, membahas keamanan terkait banyaknya piracy di perairan Sulu dan Sulawesi," ucap pria yang kerap disapa Tata ini, Kamis 28 April 2016.
Tata berharap, dalam pertemuan selama satu hari ini akan ada kesepakatan konkret terkait kondisi keamanan di Laut Sulu dan Sulawesi. Sebab perairan itu merupakan wilayah perdagangan strategis yang keamanannya harus terjaga.
"Yang diharapkan juga dari pertemuan ini, agar kerjasama ekonomi tak terganggu karena peningkatan keamanan di wilayah itu," jelas dia.
"Salah satunya juga meningkatkan koordinasi dalam meningkatkan keamanan. Diharapkan pertemuan akan menghasilkan joint statement menegaskan komitmen meningkatkan keamanan di kawasan," pungkas Tata.