Liputan6.com, Jakarta - Rabu, 4 Mei 2016, pesawat Etihad Airways EY 475 rute Jeddah-Jakarta mengalami turbulensi kuat.
Belasan jemaah umrah yang merupakan penumpang Etihad Airways EY 474 dilaporkan terluka.
Insiden itu ternyata tak hanya menarik perhatian Tanah Air karena mayoritas penumpangnya berasal dari Indonesia, tetapi juga mencuri perhatian dunia.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah media asing pun turut memberitakan hal tersebut. Bukan hanya media Asia, media Amerika dan Inggris pun turut mengangkat peristiwa yang tengah hangat diperbincangkan tersebut.
Dari Asia, media seperti Asia Online dan The Star Online memberitakan insiden turbulensi Etihad Airways melukai 31 penumpang dengan artikel berjudul "Etihad says 31 passengers injured in Indonesia turbulence".
Sementara media Inggris, Daily Mail, melaporkan peristiwa "mengerikan" selama 45 menit sebelum mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta itu dengan judul "Severe turbulence injures 32 on Etihad flight to Indonesia".
"Airbus A330-200 mendarat dengan selamat, tetapi sembilan penumpang dan awak dibawa ke rumah sakit setempat karena cedera," kata pihak maskapai Etihad seperti diberitakan media Inggris itu, yang dikutip Kamis (5/5/2016),
"Paramedis merawat 22 lainnya di klinik bandara karena luka ringan dan kemudian dipulangkan," tutur perusahaan penerbangan itu.
Dalam artikel berjudul "Etihad passengers and crew injured after ‘severe and unexpected’ turbulence near Jakarta". Media Australia News.com.au memberitakan turbulensi itu begitu parah, sehingga merusak tempat penyimpanan di kabin.
Sementara media Amerika, Washington Post dan CNN juga mengungkap insiden itu. CNN membuat tulisan bertajuk "31 injured by severe turbulence on Indonesia flight", mem-posting foto-foto dari korban turbelensi parah itu dari akun Twitter @NasserRomaithy dan @anjarmaladi.
BBC pun tak ketinggalan mengangkat berita turbulensi Etihad Airways tersebut. Media itu menyebut pihak maskapai telah membatalkan penerbangan kembali dari Jakarta ke Abu Dhabi dan memesan penerbangan alternatif serta menyediakan akomodasi untuk para penumpang.
"Pihak bandara dan pejabat Komite Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia tengah memeriksa pesawat," ucap pihak Bandar Udara Soekarno Hatta.