Misteri Kapal Tanker 'Hantu' Terdampar di Pantai Liberia

Bahtera 63 meter berbendera Panama Tamaya 1 itu ditemukan terdampar di Robertsport, Liberia pada 4 Mei.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Mei 2016, 22:02 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2016, 22:02 WIB
Misteri Kapal Tanker 'Hantu' Terdampar di Pantai Liberia
Bahtera 63 meter berbendera Panama Tamaya 1 itu ditemukan terdampar di Robertsport, Liberia pada 4 Mei.

Liputan6.com, Monrovia - Kapal tanker 'hantu' alias tak berawak secara misterius terdampar di pantai di pantai barat Afrika. Pihak berwenang pun kebingungan memikirkan bagaimana bahtera itu bisa berada di sana.

Kapal 'hantu' sepanjang 63 meter berbendera Panama Tamaya 1 itu ditemukan terdampar di Robertsport, Liberia pada 4 Mei. Tak ada tanda-tanda ada kapten atau kru di dalamnya.

"Posisi terakhir yang diketahui, kapal itu tercatat melaut pada 22 April 2016, mengarah ke selatan dengan kecepatan 0,7 knot menuju Senegal setelah meninggalkan pelabuhan Dakar di Senegal," menurut MarineTraffic.com yang dilansir dari News.com.au, Senin (9/4/2016).

Keberadaan memicu spekulasi menakutkan hingga horor. Penduduk setempat berduyun-duyun ke pantai untuk mengagumi pemandangan aneh dan berspekulasi tentang nasib awak kapal.

Perdebatan soal atas kapal 'hantu' itu pun bermunculan, mulai dari pengabaian hingga pembajakan.

Posisi terakhir Kapal Tamaya 1 dilaporkan berada di utara dari Teluk Guinea yang dihuni kelompok bajak laut yang kerap beraksi di perairan Nigeria. Tanpa awak dan kapal sekoci.

Polisi dan biro imigrasi nasional Liberia kemudian memeriksa kapal, beberapa hari setelah penduduk setempat menemukannya di pantai pertama kali.

"Dugaan terbaik kami si pemilik kapal mungkin bangkrut dan tak punya uang untuk membayar awak ... dan karena itu, kru meninggalkan kapal," kata otoritas pelabuhan.

Kapal itu kemudian dijarah dan dirusak karena terdampar di pantai. Polisi kini berusaha menjaga penduduk setempat agar menjauh dari kapal saat mereka melakukan penyelidikan.

Pemerintah Liberia pun menuai kritik bahwa mereka tak menyadari keberadaan kapal sampai dua hari setelah terdampar. Muncul pula teori yang memicu perdebatan keselamatan dan keamanan di perairan Liberia.

Saat ini otoritas lokal tengah melakukan penyelidikan di bawah naungan Liberia Maritime Authority (LMA).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya