Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengunjungi Rusia pada 18 Mei 2016 mendatang. Selain menghadiri KTT Rusia-ASEAN, pria yang akrab disapa Jokowi ini juga akan dihadapkan pada sejumlah agenda penting.
Salah satunya bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan tersebut akan dilakukan sebelum KTT Rusia-ASEAN dimulai.
Baca Juga
Baca Juga
Menurut Direktur Eropa Timur dan Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Witjaksono Adji, lawatan Jokowi ke Rusia akan menjadi kunjungan yang sangat bersejarah. Sebab, ini akan menjadi kunjungan pertama Presiden RI dalam 10 tahun terakhir.
Advertisement
"Kunjungan terakhir dan pertemuan bilateral di Presiden RI di Rusia terakhir adalah pada tahun 2006. Sementara kunjungan bilateral terakhir Rusia ke Indonesia adalah pada tahun 2007 ketika Vladimir Putin ke Jakarta," jelas Witjaksono di kantor Kemlu, Kamis (12/6/2016).
Menurut Witjaksono, lawatan Jokowi ke Negeri Beruang Merah akan menghasilkan sejumlah kesepakatan. Terutama soal kerjasama di bidang pertahanan.
"Hasil yang akan dicapai adalah MoU di bidang pertahanan. Kemudian untuk (MoU) memerangi illegal fishing serta MoU bidang kearsipan," paparnya.
Dia menambahkan, untuk sektor pertahanan, tak akan ada hal spesifik yang akan dibahas. Semua kesepakatan dipastikan bersifat umum.
"MoU pertahanan Rusia-Indonesia, lingkup kerjasama bersifat umum. Enggak spesifik soal alutsista," imbuhnya.