Liputan6.com, Buenos Aires - Turbulence atau turbulensi merupakan suatu kejadian yang sering terjadi dalam penerbangan pesawat udara. Guncangan tersebut terjadi akibat adanya gerakan udara yang tidak kasat mata, berbenturan dengan badan pesawat.
Benturan tersebut menyebabkan adanya getaran dengan kekuatan guncang yang berbeda-beda, dapat dirasakan oleh penumpang dan awak kabin.
Menurut laporan yang dikutip dari Daily Mail, Selasa (7/6/2016), turbulensi hebat terjadi saat maskapai Avianca Airbus yang sedang mengudara pada Sabtu 4 Juni 2016 kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Foto-foto mengejutkan pasca-guncangan beredar di dunia maya dan mendapatkan banyak perhatian dari netizen.
Salah satu gambar memperlihatkan seorang pramugari dengan baju seragam berlumuran darah dan luka di kepalanya.
Foto lainnya memperlihatkan awak tersebut dan seorang rekannya, duduk di bagian belakang kabin, dengan perban di bagian kepala dan menggunakan penyangga leher (Servical Corral).
Turbulensi dahsyat itu mengguncang pesawat Avianca Airbus saat sedang terbang dari Lima, Peru, menuju Buenos Aires, Argentina.
Pada saat itu, burung besi sedang berada di ketinggian 41 ribu kaki atau setara dengan 12 ribu meter, di tengah-tengah cuaca buruk.
Ketika pesawat N279AV melintas di atas Gunung Andes, pukul 01.11 pagi waktu setempat, burung besi kemudian menyentak secara tiba-tiba dan membuat semua orang yang berada di dalam kabin terkejut.
Dua orang pramugari saat itu dilaporkan tidak menggunakan sabuk pengaman, sehingga mengakibatkan luka parah di bagian leher dan kepala mereka.
Menurut keterangan seorang penumpang, dia bahkan melihat seorang penumpang lainnya terhempas ke atas dan ke bawah, melukai kepalanya karena benturan dengan langit-langit kabin.
Insiden tersebut dilaporkan telah melukai setidaknya 23 orang penumpang dan awak kabin.
Menurut laporan badan Aviation Herald, setelah turbulensi berakhir, pesawat kembali melanjutkan penerbangan ke Buenos Aires, dan mendarat dengan selamat 80 menit kemudian.
Para penumpang langsung mendapatkan pertolongan medis saat keluar dari pesawat.
Menurut laporan pihak bandara, empat penumpang dan delapan awak kabin mengalami luka-luka akibat guncangan dahsyat itu.
"Sepuluh orang dibawa ke klinik untuk perawatan lebih lanjut. Enam orang korban telah kembali ke rumah mereka. Kini hanya ada empat orang awak kabin di klinik, mereka terluka lumayan parah dan harus mendapatkan perawatan lanjut," kata pihak maskapai Avianca Airbus.
"Avianca Airbus kembali beroperasi enam jam setelah insiden tersebut, walaupun terdapat sedikit kerusakan di langit-langit kabin," kata salah seorang anggota Aviation Herald.
Insiden itu terjadi sehari sebelum turbulensi menghantam maskapai Malaysia Airlines dan melukai 34 penumpang dan awak kabin.