Ketahuan Curang Saat Ujian, Siswa di China Terancam Bui 7 Tahun

Aparat keamanan pun dikerahkan untuk mengawasi para siswa selama menjalani ujian masuk perguruan tinggi di China.

oleh Citra Dewi diperbarui 10 Jun 2016, 07:15 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2016, 07:15 WIB
Tes masuk perguruan tinggi atau dikenal dengan Gaokao di China
Tes masuk perguruan tinggi atau dikenal dengan Gaokao di China (Reuters)

Liputan6.com, Beijing - Lebih dari 9,4 juta siswa di China menjalani ujian masuk perguruan tinggi yang diadakan setiap tahun dan dikenal dengan nama gaokao.

Dikutip dari The Washington Post, Jumat (10/6/2016), tes tersebut dianggap sangat menentukan nasib mereka ke depannya, karena perguruan tinggi hanya melihat berdasarkan nilai ujian.

Mereka meyakini bahwa hanya siswa bernilai tinggi saja yang dapat menerima pendidikan dan pekerjaan lebih baik. Sementara mereka yang bernilai rendah dinilai akan memiliki masa depan suram, dan diperparah dengan rasa malu.

Karena taruhannya begitu tinggi, kemungkinan terjadinya perilaku curang selama ujian menjadi keprihatinan besar. Tahun ini, pemerintah China tak memberi ampun bagi mereka yang berperilaku curang.

Kantor berita China, Xinhua melaporkan bahwa kecurangan dianggap sebagai tindak kriminal dan pelakunya akan menerima hukuman penjara selama 7 tahun.

Undang-undang baru itu disebut-sebut mulai berlaku pada November 2015 lalu. Hukuman paling berat akan diperuntukan bagi mereka yang ketahuan terlibat melakukan kecurangan massal atau menyewa orang lain untuk menggantikannya selama ujian.

Para siswa yang sedang menjalani ujian pun diawasi dengan CCTV (Reuters)

Beredar laporan dari seluruh China, yang menunjukkan indikasi bahwa polisi kini memainkan peran aktif dalam mencegah kecurangan saat ujian. Banyak dari mereka yang ditempatkan di ruang ujian dan mengawasi perilaku mencurigakan.

Di Beijing, rata-rata 8 orang polisi ditempatkan di setiap ruang ujian. Di beberapa kota, sepatu yang dipakai siswa bahkan diperiksa terlebih dahulu, sebelum mereka memasuki lokasi ujian.

Pemeriksaan sebelum memasuki ruang ujian (Reuters)

Salah seorang orangtua menanggapi kebijakan tersebut dengan melihat dari sisi positif dan negatifnya.

"Untuk benar-benar menghapus kecurangan, tak hanya memperkuat hukuman, tapi sistem penerimaan juga harus direformasi," ujarnya.

Keluarga dan kerabat mengantar para siswa yang berangkat ke lokasi ujian (Reuters)

Gaokao yang diadakan sejak Revolusi Kebudayaan, telah menjadi ujian yang dinilai paling menentukan nasib seorang siswa ke depannya.

Para siswa pun benar-benar mempersiapkan ujian yang dilaksanakan pada bulan Juni tersebut. Bahkan beberapa anak yang terlahir dari keluarga kaya rela menghabiskan ribuan dolar untuk mengikuti les tambahan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya