Sejarah Kata 'Halo', Sapaan Paling Populer di Dunia

Sebagian besar manusia di muka bumi mengawali setiap percakapan antar satu sama lain dengan kata 'halo'.

oleh Adanti Pradita diperbarui 10 Jun 2016, 14:43 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2016, 14:43 WIB
Sejarah Kata 'Halo',  Sapaan Paling Populer di Dunia
Sebagian besar manusia di muka bumi mengawali setiap percakapan antar satu sama lain dengan kata 'halo'.

Liputan6.com, New York - Berkomunikasi merupakan bagian dari keseharian makhluk hidup, yang dipermudah dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell.

Ada kebiasaan yang hampir selalu dilakukan orang ketika menelepon, yakni dengan mengawalinya dengan kata 'halo' atau dalam Bahasa Inggris 'hello'.

Tahukah Anda, ada sejarah di balik kata tersebut. Siapa sosok yang membuat kata halo begitu bermakna? 

Melansir dari NPR, lewat bukunya The First Telephone Book: Hello is a new word, penulis Ammon Shea berusaha menguak sejarah di balk kata ‘halo’ yang digunakan manusia untuk mengawali sebuah komunikasi antar satu sama lain.

Dalam bukunya, Shea menuturkan bahwa menurut The Oxford English Dictionary, kata ‘halo’ muncul pada tahun 1827.

Awalnya, kata ‘halo’ digunakan bukan untuk mengawali sebuah percakapan atau kata sapaan.

Pada saat itu, ia digunakan untuk mengundang perhatian orang lain seperti, “Halo, apakah anda fokus mendengarkan penjelasan saya?”

Atau, untuk menunjukan bahwa kita terkejut akan sesuatu hal. Seperti, “Halo, anda kira anda siapa bisa memperlakukan orang seperti itu?".

Kata ‘halo’ mulai digunakan sebagai kata sapaan yang mengawali setiap percakapan manusia saat telepon menjadi populer di dunia.

Alexander memang menciptakan telepon, namun siapa pencipta kata ‘halo’? Seperti dilansir dari New York Times, sosok di balik penemuan lampu pijar pertama di dunia, Thomas Alva Edison ternyata pencetus kata tersebut.

Hal ini dibuktikan oleh seorang profesor jurusan sejarah klasik di Brooklyn College, Allen Koenigsberg melalui sebuah surat yang tidak dipublikasikan, yang ditulis Thomas Alva Edison pada akhir era tahun 1800-an.

Ahoy!

Surat Thomas Alva Edison untuk David, seorang pimpinan untuk perusahaan Telepon dan Telegraf Amerika Serikat di Pittsburg, Manhattan, New York, ditemukan Allen saat dirinya tengah menjalani 5 tahun penelitian tentang sejarah perekam suara.

“Temanku David, sepertinya kita membutuhkan kata untuk mengawali percakapan telepon seperti ‘halo’. Mampu terdengar dari kejauhan 3-6 meter. Bagaimana menurutmu?”, demikian isi surat Edison yang ditulis pada tanggal 15 Agustus tahun 1877 itu.

Sang pencipta telepon, Alexander Graham Bell tidak menyambut baik ide tersebut karena dirinya memandang kata ‘ahoy’ yang sudah digunakan sejak dahulu kala sebagai kata sapaan tepat untuk mengawali percakapan telepon.

Namun, ide Edison memenangkan hati mereka yang bekerja di perusahaan perangkat komunikasi hingga ke level pemerintahan.

Kata ‘halo’ akhirnya dijadikan standar kata pengawal percakapan lewat telepon di seluruh Amerika Serikat, baik yang personal maupun yang resmi.

Percakapan lewat telepon dengan kata ‘halo’ untuk pertama kalinya terjadi di New Haven pada tanggal 28 Januari tahun 1878.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya