Vietnam Haramkan Sepeda Motor Tahun 2025

Ibukota Vietnam memiliki jalan terkenal kacau. Sekitar lima juta sepeda motor berlomba-lomba berbagi ruang bersama dengan mobil.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Jun 2016, 07:40 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 07:40 WIB
Situasi kemacetan dengan kendaraan bermotor di Vietnam. (Breaking News Vietnam)
Situasi kemacetan dengan kendaraan bermotor di Vietnam. (Breaking News Vietnam)

Liputan6.com, Hanoi - Para pejabat di Hanoi menyatakan akan mengharamkan sepeda motor melintas di pusat kota Vietnam. Rencananya peraturan itu akan diterapkan 10 tahun mendatang.

"Pemerintah setempat ingin jalan-jalan bebas sepeda motor pada tahun 2025, sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi kemacetan," demikian tulis salah satu website portal berita Vietnam, Thanh Nien News seperti dikutip dari BBC, Kamis (30/6/2016).

Ibukota Vietnam memiliki jalan terkenal kacau. Sekitar lima juta sepeda motor berlomba-lomba berbagi ruang bersama dengan setengah juta mobil.

Situasi macet diperkirakan memburuk tahun-tahun mendatang. Otoritas memperkirakan bahwa pada tahun 2020 akan ada tujuh juta sepeda motor, dan jumlah mobil akan berlipat ganda dari sebelumnya.

"Ini berarti situasi lalu lintas di Hanoi akan menjadi sangat rumit dalam empat hingga lima tahun ke depan. Jadi kami benar-benar membutuhkan solusi tepat untuk hal itu," kata Walikota Nguyen Duc Chung.

Atas dasar itu, otoritas transportasi kota ingin mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan meningkatkan transportasi umum sebagai gantinya. Jumlah bus pun akan digandakan, sementara pembangunan sistem kereta api perkotaan baru sudah berjalan.

Selain sopir yang frustasi, kemacetan lalu lintas Hanoi juga merupakan masalah besar bagi kualitas udara kota.

Pada bulan Maret, data resmi pihak berwenang menunjukkan bahwa polusi telah mencapai level "berbahaya". Meski Kementerian Lingkungan setempat mengecilkan saran media yang menyebut udara Hanoi akan semakin seburuk seperti di Beijing.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya