Liputan6.com, Jakarta - Segala cara dilakukan penduduk wilayah-wilayah konflik untuk mengungsi dan mencari keamanan di tempat lain. Berbagai cara ditempuh, bahkan dengan mempertaruhkan nyawa. Ketika para pengungsi itu berjejal di dalam sebuah kapal yang berisiko tenggelam.
Kisah tenggelamnya kapal laut berisi sekitar 800 orang pencari suaka dari Timur Tengah di Laut Tengah pun menjadi yang terpopuler dari kanal Global Liputan6.com, Jumat (1/7/2016) pagi.
Baca Juga
Sekelompok orang yang diduga menjadi pelaku berdasarkan rekaman sejumlah kamera pengawas di Bandara Ataturk, Istanbul di Turki juga mencuri perhatian. Pun demikian dengan laporan tentang berlimpahnya kesempatan kerja di sebuah kota kecil Selandia Baru.
Advertisement
Selengkapnya dalam Top 3 Global berikut ini:
1. Kapal 'Horor' di Dasar Laut Tengah Sembunyikan 800 Jasad Manusia
Pada April 2015, sebuah kapal berisi 800 pencari suaka karam di Laut Tengah. Hanya 28 orang yang berhasil selamat terombang-ambing berenang mencapai Pelabuhan Catania, Italia.
Dari 800 orang, kebanyakan anak-anak berusia 10 hingga 12 tahun. Sementara 28 orang yang selamat itu diduga di antaranya adalah penyelundup.
Karamnya kapal pengangkut imigran, kebanyakan dari Suriah, yang mencari hidup lebih baik di Eropa, merupakan horor bencana kemanusiaan yang paling mematikan.
Kini sudah 14 bulan berlalu. Tim Angkatan Laut Italia memulai ekspedisi mengangkat kapal karam itu. Sekali lagi, ini adalah operasi autopsi bersejarah.
2. Inikah Sosok Teroris Sadis Bom Turki?
Seorang pelaku bom Turki diduga sengaja meledakkan dirinya di luar terminal Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, untuk membuat keributan sehingga dua bomber lainnya dapat masuk ke gedung bandara.
Peristiwa di salah satu bandara internasional tersibuk itu terjadi pada Selasa malam, 28 Juni 2016. Hingga saat ini jumlah korban meninggal mencapai 42 orang dan 200 lebih lainnya mengalami luka-luka.
Perdana Menteri Turki, Binali Yildrim, memberikan keterangan tentang dugaan strategi yang dilakukan oleh pelaku ledakan bom Turki.
Â
3. Kota Berlimpah Lowongan Kerja Ini Mencari Warga Baru
Sedikitnya lapangan pekerjaan dan mahalnya harga rumah merupakan persoalan klasik yang dialami oleh banyak kota di berbagai belahan dunia. Namun yang terjadi di sebuah kota kecil di Selandia Baru, Kaitangata adalah sebaliknya.
Kota itu 'dibanjiri' dengan lowongan pekerjaan dan memiliki terlalu banyak rumah dengan harga terjangkau. Persoalannya satu, warga Kaitangata terlalu sedikit, yakni hanya 800 jiwa. Demikian seperti dilansir The Guardian, Kamis 30 Juni 2016.
Akibatnya, pemerintah kota meluncurkan sebuah program untuk merekrut calon warga baru. Paket menarik berupa rumah dan tanah seharga 122 ribu euro atau setara dengan Rp 1,7 miliar itu pun ditawarkan dengan harapan menarik minat penduduk di sejumlah kota besar di Selandia Baru.