Polisi Temukan Granat dan Senjata di 'Truk Maut' Prancis

Sebuah truk besar atau lori diduga kuat sengaja ditabrakkan ke arah kerumunan perayaan Hari Bastille di selatan Prancis.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 15 Jul 2016, 08:08 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2016, 08:08 WIB
Polisi berjaga di lokasi serangan truk di Nice, Paris. (Reuters)
Polisi berjaga di lokasi serangan truk di Nice, Paris. (Reuters)

Liputan6.com, Nice - Sebuah truk besar atau lori diduga kuat sengaja ditabrakkan ke arah kerumunan perayaan Hari Bastille di selatan Prancis Kamis, 14 Juli 2016.

Sebanyak 75 orang dilaporkan meninggal dunia akibat serangan tersebut. Jumlah korban jiwa diperkirakan terus bertambah.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (14/7/2016), Wali Kota Nice, Christian Estrosi mengonfirmasi bahwa truk yang digunakan untuk menabrak kerumunan orang-orang itu berisi senjata dan granat.

Menurut dia, hal tersebut menunjukkan serangan itu bukan hanya direncanakan, tapi dirancang untuk menjadi jauh lebih besar dari itu.

"Granat ditemukan dalam serangan itu," demikian diberitakan surat kabar Le Figaro.

Sementara itu juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis, Pierre-Henry Brandet mengonfirmasi tidak ada situasi penyanderaan dalam insiden tersebut.

"Saya belum bisa memberikan informasi tentang motif para penyerang melakukan serangan," kata Brandet kepada BFM TV.

Seorang wanita mengatakan kepada France Info, bahwa ia dan yang banyak orang lainnya melarikan diri ketakutan saat kendaraan besar itu datang.

"Truk itu melaju secara zig-zag di sepanjang jalan. Kami berlari ke sebuah hotel dan bersembunyi di toilet dengan banyak orang," ujar wanita itu.

"Aku berlindung di sebuah restoran, di balkon dengan sekitar 200 orang lainnya, di mana situasi tenang baru tercipta sekitar dua jam setelah kejadian," wanita lainnya yang berada di lokasi kejadian.

Sebastien Humbert, seorang pejabat polisi, menggambarkan peristiwa tersebut kepada ITV.com. "Sebuah truk menabrak kerumunan dari jarak jauh, banyak korban. Seorang pria kemudian muncul dari truk dan mulai menembak," katanya.

Televisi Prancis melaporkan, bahwa pria bersenjata itu berada di truk dan berlari ke restoran terdekat, Le Buffalo. Petugas lalu menembaknya.

CNN melaporkan bahwa orang-orang di restoran bergegas keluar, membawa taplak meja putih untuk menutupi korban tewas. Lalu tiba-tiba pengemudi truk mulai menabraki orang-orang.

Sejauh ini belum ada identifikasi langsung terhadap orang atau kelompok di balik serangan itu. Tapi militan ISIS menciptakan hashtag untuk serangan tersebut agar digunakan orang-orang, demikian diinformasikan oleh Site Intel Group, yang memonitor kelompok tersebut.

Sementara itu, dilaporkan terjadi kepanikan di Paris setelah asap hitam tebal terlihat mengepul keluar dari [Menara Eiffel](Menara Eiffel "") pada saat yang sama seperti serangan Nice.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya