Liputan6.com, Los Angeles - Pesawat ulang alik Challenger diketahui celaka sesaat setelah diluncurkan pada 28 Januari 1986. Mereka yang ada di dalamnya tak sempat mengucapkan perpisahan. Hanya satu kata penghabisan yang berhasil direkam, yakni "Uh oh."
Tujuh awaknya: Francis J. Scobee, Michael J Smith, Judith A Resnik, Ellison S. Onizuka, Ronald E. McNair, Gregory B. Jarvis, dan Christa McAuliffe, dinyatakan tewas dalam hitungan menit, setelah mereka melambai dan mengucapkan selamat tinggal kepada Bumi.
Advertisement
Baca Juga
Namun pada Mei 2015 lalu, seperti dikutip dari snopes.com pada Sabtu (16/7/2016), dunia maya dikejutkan dengan selentingan konspirasi yang menyebut beberapa awak Challenger masih hidup.
Teori konspirasi terkait hal itu pun mengemuka. Secara logika, bagaimana mungkin ada awak selamat dalam ledakan wahana hanya dalam kurun waktu 73 detik setelah lepas landas.
Lalu mengemuka-lah orang-orang dengan nama yang mirip atau sama, hidup serta bekerja di AS. Rumor pun beredar, bahwa NASA disebut memalsukan kematian tujuh astronot yang dilaporkan pulang ke rumah masing-masing dan melanjutkan kehidupan mereka tanpa berusaha melakukan penyamaran hingga 30 tahun lamanya.
Atau mereka adalah doppelganger. Doppel yang berarti ganda dan ganger atau pejalan--penampakan kembar seseorang yang masih hidup. Fenomena tersebut diyakini terkait penampakan wajah serupa lainnya, dalam hal ini awak Challenger.
Berikut ini konspirasi yang mengemuka terkait orang-orang yang dianggap sebagai awak selamat Challenger:
1. Richard Scobee
Komandan Francis Richard Scobee lahir pada 19 Mei 1939 dan baru berusia 46 tahun ketika meninggal dalam wahana Challenger. Jika masih hidup, usianya sekitar 75 tahun.
Anehnya, ada orang lain bernama Richard Scobee yang menjadi CEO di perusahaan periklanan di Cows in Trees, dan penampilannya mirip dengan awak Challenger itu. Kening, alis, dan bahkan jarak mata.
Walaupun tampak sangat mirip, ada perbedaan yang bukan disebabkan pertambahan usia, misalnya bentuk telinga.
Francis Richard Scobee dulunya adalah mantan pilot Angkatan Udara dan berlatih menjadi astronot NASA sekaligus pengajar pilot untuk pesawat 747 pengangkut wahana ulang-alik tersebut.
Richard Scobee yang satu lagi adalah CEO The Marketing Edge, Inc, di Cows in Trees. Sungguh suatu perbedaan bidang pekerjaan dan letak geografis.
2. Ronald McNair
Pria spesialis misi angkasa luar kelahiran 21 Oktober 1950 ini merupakan warga Afrika-Amerika kedua yang menjadi astronot. Ia memiliki gelar PhD bidang fisika.
Jika masih hidup, usianya 64 tahun dan akan mirip dengan wajah saudara lelakinya, Carl.
Ternyata Ronald memang mirip dengan Carl, karena memang banyak saudara sekandung yang mirip satu sama lain.
Seakan-akan tidak ada catatan apa pun tentang Carl McNair sesudah ledakan itu.
3. Ellison Onizuka
Pria yang satu ini merupakan astronot pertama Jepang-Amerika dan termasuk orang yang mirip dengan saudara kandungnya. Pria kelahiran 24 Juni 1946 di Hawaii ini seharusnya berusia 68 tahun kalau ia masih hidup.
Lagi-lagi ini adalah kasus kemiripan antar saudara sekandung, mulai dari alis, mata, guratan wajah, hidung, dan bahkan belahan rambut.
Walaupun berpenampilan serupa, para pencinta konspirasi gagal menemukan orang yang bernama sama.
4. Gregory Jarvis
Nah, timbul keanehan. Mengapa tidak ada teori apa pun tentang astronot ini? Jawabannya sederhana. Orang gagal menemukan nama yang sama ataupun foto daring yang menyerupainya.
5. Judith Arlene Resnik
Wanita yang lahir pada 5 April 1949 ini memiliki gelar PhD teknik elektro. Ia merupakan astronot Yahudi-Amerika pertama yang pergi ke angkasa, sekaligus wanita kedua yang menjadi astronot AS.
Seandainya masih hidup dalam 29 tahun ini, ia akan mirip dengan Judith Resnik yang menjadi profesor di sekolah hukum Yale University. Sama dalam hal berambut gelap, mata warna gelap, bentuk alis, dan tarikan garis di dua sisi wajah.
Tapi mereka yang mengenal keduanya tentu tahu perbedaannya, karena struktur wajah yang berbeda. Lagipula Judith Resnik bidang teknik elektro bekerja dan belajar di RCA, NIH, Xerox, dan NASA pada 1970-an dan 80-an.
Judith Resnik yang satu lagi mengajar kuliah hukum di Yale University dan University of Southern California dan tidak menjalani hidup rahasia.
6. Sharon Christa McAuliffe
Sharon Christa McAuliffe adalah guru ilmu sosial di Concord High School di New Hampshire yang terpilih di antara lebih dari 11.000 pelamar 'NASA Teacher in Space Project'. Seandainya Challenger tidak meledak, usianya diperkirakan 66 tahun.
Ternyata ada juga Sharon A. McAuliffe lain, profesor muda di Syracuse University College of Law dengan berpenampilan mirip jika faktor penambahan usia ikut disertakan.
Masalahnya itu lagi. Dua wanita ini sebenarnya tidak terlalu mirip. Ibu guru Christa McAuliffe mendapat gelar sarjana pendidikan dari Framingham State College (Massachusetts) dan Bowie State University (Maryland), lalu mengajar ilmu sosial di Concord High School (New Hampshire), serta berlatih bersama NASA.
Sedangkan pengacara Sharon McAuliffe kuliah di Syracuse University (negara bagian New York) dan bekerja di perusahaan akunting di Syracuse juga.
Catatan Laporan Kematian
Alur cerita konspirasi itu bahkan menengarai tidak adanya catatan kematian Social Security Death Index (SSDI) bagi tujuh awak Challenger tersebut.
Karena tidak menemukan yang dicari, penggagas kisah konspirasi ini menyimpulkan bahwa, berdasarkan catatan Social Security, Francis Richard Scobee, Michael J. Smith, Ronald McNair, Ellison Onizuka, Judith Resnik, Greg Jarvis, dan Sharon Christa McAuliffe sebenarnya masih hidup.
Tapi daftar SSDI tidak terlalu lengkap, meski mencatat hampir semua orang yang meninggal sejak 1936, memiliki nomor Social Security (SSN), dan kematian yang dilaporkan kepada Social Security Administration.
Tapi ternyata, empat awak Challenger tercatat kematiannya dalam SSDI.
Dari kisah ini, ada empat awak Challenger yang memiliki kemiripan dengan orang-orang bernama sama yang masih hidup sekarang. Dua orang astronot mirip dengan saudara kandungnya dan seorang awak yang tidak mirip siapapun dan tidak bernama sama.
Jadi bagaimana menurut Anda, hoax?
Advertisement