Liputan6.com, Islamabad - Demi menjaga kehormatan dan nama baik keluarga, seorang adik di Pakistan rela membunuh kakak perempuannya sendiri.Â
Qandeel Baloch, seorang model seksi yang dijuluki 'Kim Kadarshian' Pakistan, tewas di tangan adiknya, karena telah dianggap mencemarkan nama baik Baloch dengan memosting foto seksinya, dengan seorang ulama.Â
Kisah meninggalnya model seksi Pakistan ini menarik perhatian pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Minggu (17/7/2016) malam.Â
Advertisement
Dua artikel lainnya yang juga menjadi buruan pembaca yaitu rekaman mengharukan polisi selamatkan militer Turki dari amukan massa dan tuding-tudingan dalang kudeta militer Turki.Â
Berikut Top 3 Global Selengkapnya:
1. Demi Kehormatan, Model Seksi 'Kim Kardashian' Pakistan Dibunuh
Model seksi selebritas media sosial Pakistan, Qandeel Baloch, tewas di tangan saudara laki-lakinya sendiri. Menurut polisi pembunuhan dilakukan demi kehormatan.
Baloch baru-baru ini tampil berani penuh kontroversial dengan memosting foto-fotonya yang seksi. Tak hanya itu, ia bahkan berpose sambil bersanding dengan ulama.
Menurut catatan kematian polisi, perempuan yang kerap dijuluki Kim Kardashian versi Pakistan itu tewas tercekik. Demikian seperti dilansir dari BBC, Minggu.
2. Video Mengharukan Polisi Selamatkan Tentara Turki dari Amuk Massa
Gelombang massa di dua kota Ankara dan Istanbul mengelilingi tank. Mereka melempari batu dan puing ke kendaraan lapis baja itu. Bahkan salah seorang warga berhasil naik ke atas tank dan memasukkan sesuatu yang berasap ke dalamnya.
Kemarahan mereka sangat dimengerti selama kudeta Turki berlangsung. Hal itu karena militer telah mengerahkan pasukan termasuk tank dan bom di parlemen.
Pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan diminta oleh orang nomor satu Turki untuk membanjiri jalanan untuk mencegah militer mengontrol kota Ankara dan Istanbul. Para warga sipil itu membawa ponsel menghadang tank dan kendaraan militer.
3. Ulama yang Dituduh Dalang Kudeta Justru Tuding Erdogan Pelakunya
Fethullah Gullen ulama yang berada di pengasingan, menyalahkan presiden Recep Tayyip Erdogan karena dia penyebab kudeta itu sendiri. Gullen menuding, kekecewaan anggota militer Turki dirancang sendiri oleh pemerintah.
Dalam sebuah wawancara pada Sabtu 16 Juli lalu, di Pennsylvania, Gullen menolak segala tuduhan kalau ia adalah dalang kudeta militer di Turki. "Saya tak percaya kalau dunia percaya segala tudingan yang dibuat oleh Presiden Erdogan," kata Gullen.