Liputan6.com, Dera Ghazi Khan - Kampung Shah Saddardin di Distrik Dera Ghazi Khan dirundung mendung. Ada yang merasa kehilangan sosok pembela kaum perempuan. Namun, beberapa lagi diam-diam bersorak atas kematian model seksi Qandeel Baloch.
Perempuan 26 tahun yang kerap tampil seksi di media sosial itu dibunuh oleh sang adik, Waseem Azeem. Pembunuhan itu dilakukan dengan alasan demi nama baik keluarga.
Waseem bahkan di depan awak media mengatakan, "Tentu saja, aku tak menyesal!" Pernyataan itu ia lontarkan setelah membunuh perempuan yang dijuluki Kim Kardashian ala Pakistan itu.
Namun, keluarga merasa tidak menerima alasan itu, apalagi demi kehormatan. Hal itu diungkapkan oleh ayah mereka, Mohammad Azeem.
Azeem seniorlah orang pertama yang melaporkan Waseem dan anak lakinya lain, Aslam, ke polisi.
Ia geram dan merasa tak terwakilkan oleh apa yang disebut honor killing yang dilakukan anak laki-lakinya.
"Ia harus dihukum setimpal. Tak ada itu membunuh demi kehormatan. Ia hanya iri pada ketenaran anak perempuanku," ujar Azeem senior seperti dilansir dari Dawn, Senin (18/7/2016).
Azeem tua akan berjuang melawan Waseem demi nama baik sang putri, Qandeel Baloch, yang memiliki nama asli Fatia Azeem.
"Fatia... adalah anak laki-lakiku, bukan sekadar anak perempuan biasa. Aku telah kehilangan putriku. Ia adalah tulang punggung keluarga. Ia membantu kami semua, tak terkecuali anak laki-lakiku yang lain yang membunuh Fatia," kata Azeem.
Menurut Azeem, baik Waseem dan Aslam benci dengan prestasi sang kakak. Mereka kemudian berubah melawannya, meski Qandeel adalah orang yang selama ini mendukung mereka berdua.
Hampir seluruh warga desa itu marah dan mengutuk pembunuhan terhadap Qandeel. Mereka menyebutnya sebagai aksi brutal.
Tetangga Qandeel yang rumahnya berdekatan dengannya kaget dengan perbuatan Waseem.
"Aku meminta kepada Qandeel agar anak perempuanku dijodohkan dengan Waseem. Ia setuju, bahkan berjanji mengatur pesta pernikahan mereka berdua. Bagaimana bisa ia membunuhnya?" kata perempuan tetangga model seksi itu.
Baca Juga
Warga pun menawarkan sang ayah untuk memakamkan Qandeel di pemakaman leluhur. Namun, ia menolak.
Jasad anak perempuannya dikuburkan di pemakaman umum. Namun layaknya kematian biasa, para kerabat perempuan Qandeel menggambar henna di tangan dan kaki model seksi itu.
Advertisement
Menurut sumber, sang ibu berkali-kali mencium jasad putrinya sambil menangis.